Duka Ibu di Surabaya, Tertular AIDS dari Suami, Anak Bungsu Juga Tertular HIV

Konten Media Partner
17 Februari 2023 6:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Rere (nama samaran). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Rere (nama samaran). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Ibu Rere (nama samaran) tak pernah membayangkan jika di usianya yang menginjak 40 tahun akan terjangkit AIDS. Pasalnya, Ibu Rere merupakan ibu rumah tangga biasa yang keseharian hanya berkutat dengan pekerjaan rumah.
ADVERTISEMENT
"Bayangan saya orang yang kena AIDS adalah mereka yang 'nakal' suka seks bebas atau narkoba. Lha saya cuma ibu rumah tangga biasa," kisahnya saat ditemui Basra usai acara 'Supporting Children with HIV in the month of Love', Kamis (16/2) malam.
Vonis itu harus diterima Ibu Rere pada 2013 silam setelah sebelumnya sempat mengalami diare hebat dan berat badan yang turun drastis. Atas saran seorang bidan di sekitar tempat tinggalnya, Ibu Rere pun melakukan test HIV.
"Bu bidan itu sudah curiga dengan tanda-tanda yang saya alami. Apalagi mengetahui perilaku suami saya yang memang suka main perempuan," kenang ibu tiga anak ini.
Beberapa hari merenung dan tak menampik perilaku buruk sang suami, Ibu Rere memberanikan diri untuk test HIV di Puskesmas. Didampingi sang bidan, Ini Rere menjalani tes tersebut.
ADVERTISEMENT
Dua hari setelah menjalani tes HIV, Ibu Rere pun menerima hasilnya. Bak disambar petir, Ibu Rere dinyatakan positif HIV. Syok mengetahui hasil tesnya, Ibu Rere lantas jatuh pingsan.
"Pingsan saya mbak, enggak nyangka. Untungnya saya didampingi bu bidan," lirihnya.
Ibu Rere mengungkapkan bidan tersebut tak hanya mendampingi saat menjalani tes HIV tapi juga terus membesarkan hatinya. Apalagi Ibu Rere juga masih mempunyai anak batita.
"Anak-anak yang membuat saya bertahan, semangat menjalani pengobatan," tegasnya.
Saat dinyatakan positif HIV, tak terlintas dalam benaknya bahwa sang putra bungsunya juga akan ikut tertular.
"Sebenarnya ibu bidan itu sudah menyarankan pada saya untuk juga melakukan tes HIV pada si bungsu karena dia kan masih menyusu ke saya. Tapi tidak saya lakukan, karena saya masih fokus sama kesehatan saya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ibu Rere menyakini jika dirinya tertular AIDS dari sang suami. Keyakinan itu semakin kuat saat di tahun 2015 sang suami jatuh sakit dan dinyatakan AIDS. Setahun kemudian sang suami kembali ke pangkuan Ilahi.
"Suami saya itu polisi dan dia suka ke lokalisasi (Moroseneng). Berarti saya memang tertular darinya," tandas perempuan asli Kediri ini.
Ditinggal suami untuk selamanya dan masih harus berjuang menjalani pengobatan AIDS, Ibu Rere tak patah semangat. Apalagi keluarga memberikan dukungan penuh kepada Ibu Rere.
Di tengah upayanya untuk bisa bertahan, Ibu Rere harus menerima kenyataan pahit bahwa sang putra bungsu juga harus menderita HIV.
"Pas anak saya umur 3 tahun dia sakit herpes di sekitar perutnya. Lalu saya lakukan tes HIV pada si bungsu karena kan memang ada riwayat, dan ternyata hasilnya memang positif," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Hebatnya kabar buruk tersebut tak lantas membuat Ibu Rere terpuruk. Ibu Rere justru terlecut untuk memberikan pengobatan terbaik kepada si bungsu. Meski dia harus berbohong agar si bungsu mau mengonsumsi obat setiap harinya.
"Sekarang usianya sudah 13 tahun. Ya pernah nanya kenapa harus minum obat setiap hari? Saya jelaskan ke dia kalau yang dikonsumsi bukan obat tapi vitamin. Saya tidak bermaksud menutupi tentang kondisinya yang memang berbeda dari anak kebanyakan, tapi saya masih mencari waktu yang tepat (untuk memberi tahu) dan itu pun akan saya lakukan secara perlahan," jelasnya.
Bagi Ibu Rere hidup sebagai Orang dengan HIV AIDS (ODHA) bukan akhir dari dunia. Ibu Rere bahkan terlibat aktif memberikan pendampingan dan memotivasi pasien HIV AIDS di RSUD Dr Soetomo maupun Yayasan Mahameru.
ADVERTISEMENT
"Saya malah merasa dekat dengan mereka (ODHA). Mereka keluarga baru saya," tandasnya.