Formula 'CINTA' untuk Jadi Ortu Digital yang Tidak Mengekang

Konten Media Partner
15 Februari 2021 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi interaksi ibu dan anak. Peran orang tua mencakup lima hal penting yang disebut dengan 'CINTA'. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi interaksi ibu dan anak. Peran orang tua mencakup lima hal penting yang disebut dengan 'CINTA'. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Menjadi orang tua di era digital seperti sekarang bukanlah hal yang mudah. Apalagi gawai telah menjadi benda yang nyaman bagi kalangan remaja tak terkecuali anak-anak.
ADVERTISEMENT
Ini seperti yang dialami Intan Gurnita. Demi mengawasi aktivitas sang buah hati, ibu lima anak tersebut harus rela membuat akun di media sosial dimana juga ada sang anak.
"Meski tidak melek teknologi, sebagai orang tua harus punya akun di medsos. Karena anak tertarik dengan medsos," ujar Intan, saat menjadi pembicara dalam webinar 'Peran Orang tua Ciptakan Lingkungan Siber Aman', Senin (15/2).
Bergabung dengan medsos yang sama dengan anak, lanjut Intan, memudahkannya memantau segala aktivitas pertemanan sang buah hati. Apalagi anaknya tergolong tidak menyukai jika diajak ngobrol secara langsung tentang rutinitasnya.
Ia berusaha menjadi ibu yang tidak bertindak keras dan memaksakan kehendaknya (strict parents). Metode persuasif lebih dikedepankan Intan untuk mengontrol anaknya.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak mengontrol secara strict ya, 'ini boleh, ini nggak boleh'. Karena jika orang tua bertindak keras kepada anak, hal itu tidak hanya melukai perasaan anak namun juga dianggap sebagai cara yang buruk dalam memberikan bimbingan," jelasnya.
Lebih lanjut Intan menuturkan jika di rumah, dia selalu menerapkan diskusi terbuka dengan anak-anaknya. Dengan demikian, anak-anak bisa mendiskusikan apapun tanpa ada penghakiman darinya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hendarman mengungkapkan anak memiliki hak untuk mencari sumber pengetahuan dari berbagai media, termasuk lewat platform sosial media.
Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hendarman
Disinilah peran penting orang tua mengawasi sang buah hati agar tak terjebak dalam konten-konten negatif.
"Pandemi hampir satu tahun berlangsung dan selama itu pula pembelajaran dilaksanakan secara daring. Perang orang tua sangat penting dalam pembelajaran daring. Mereka harus ikut mengontrol aktivitas anak selama berinteraksi dengan gawai," jelas Hendarman.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Hendarman menuturkan peran keluarga (orang tua) mencakup lima hal penting yang disebutnya dengan 'CINTA'.
Huruf C merupakan perwujudan dari Contoh orang tua yang menjadi teladan yang positif bagi anak. Sedangkan I adalah Ingat tujuan positif orang tua selama proses pengasuhan anak.
Sedangan huruf N merupakan Normalisasi hubungan orang tua dan anak dimana selalu ada diskusi di dalamnya. Diskusi dapat diterapkan orang tua sesuai dengan tahapan usia anak.
Berikutnya adalah huruf T yakni Tempat, orang tua harus menjadi tempat curhat sekaligus tempat teraman bagi anak.
"Yang terakhir huruf A, yaitu Amati momen-momen anak. Ini salah satunya bisa dilakukan orang tua menggunakan media sosial," tukas Hendarman.