news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hubungan Seks Sesama Jenis Jadi Faktor Pendorong Penularan Virus Cacar Monyet

Konten Media Partner
1 Juni 2022 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Virus cacar monyet atau Monkeypox tengah menjadi perhatian dunia. Pasalnya, virus tersebut telah menyebar ke beberapa negara non endemik seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa wilayah di Eropa.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) lebih dari 200 orang sudah terjangkit virus ini.
Menanggapi ancaman virus tersebut, Dr Dominicus Husada dr DTM&H MCTM(TP) SpA(K) mengatakan, jika penyakit cacar monyet memiliki banyak kemiripan dengan saudaranya yaitu cacar pada manusia.
Tanda utamanya adalah terdapat bintik berisi nanah atau cairan di banyak tempat pada tubuh, terutama anggota gerak.
“Jika tidak muncul bintik, kecurigaan ke arah cacar monyet praktis rendah. Berbeda dengan cacar manusia yang selalu meninggalkan bekas atau menyebabkan kematian, cacar monyet relatif ringan. Jarang sekali yang memberat atau membuat kematian,” ucapnya, Rabu (1/6).
Terkait penularannya, Dr Dominicus menjelaskan, bahwa kontak erat antar manusia menjadi medium penularan virus.
Dimana cairan yang mengandung virus masuk ke tubuh melalui kulit yang terluka, mata, mulut, atau saluran pernapasan. Di Barat, salah satu faktor pendorong penularan virus ini adalah hubungan seks sesama jenis.
ADVERTISEMENT
“Berbagai penyakit yang baru dikenal manusia beberapa tahun belakangan ini hampir semuanya berasal dari hewan, tapi sekarang pindah ke manusia. Hal ini disebabkan oleh perubahan pola hidup manusia, interaksi dengan hutan dan seisinya, serta global warming,” jelasnya.
Menurutnya, semua hal di atas harus diperhatikan jika menghendaki dunia berada dalam keseimbangan.
"Konsepnya saat ini disebut one health. Bicara penyakit menular harus melibatkan dokter hewan dan ahli pertanian juga karena penyakit ada di semua mahluk hidup. Mengurus manusia saja tidak akan mampu menyelesaikan masalah,” tambahnya.
Selain menyerang orang dewasa, Dr Dominicus mengungkapkan, jika virus cacar monyet juga bisa menyerang anak-anak.
Bahkan penyakit ini juga banyak ditemukan di Afrika sehingga dapat dibilang mereka mengalami wabah virus cacar monyet hampir setiap tahun baik di tingkat lokal maupun di tingkat yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
“Saat ini, vaksin virus cacar monyet sudah tersedia di beberapa negara maju. Vaksin yang digunakan adalah vaksin untuk cacar manusia yang juga efektif untuk cacar monyet. Beberapa negara seperti USA mempunyai stok vaksin ini, tapi Indonesia tidak punya,” ungkapnya.
Untuk itu, jika ada orang yang dicurigai menderita cacar monyet, maka sebaiknya jangan berdekatan karena dengan kontak erat itulah penularan dapat terjadi.
"Jika tidak berdekatan dengan penderita, maka risiko tertular boleh dikatakan tidak ada. Dan jangan lupa selalu terapkan pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya.