I Care You, Aplikasi Pencegah dan Membantu Rehabilitasi Masalah Gangguan Jiwa

Konten Media Partner
9 Agustus 2021 13:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
I Care You, Aplikasi Pencegah dan Membantu Rehabilitasi Masalah Gangguan Jiwa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Adanya pandemi COVID-19, menimbulkan berbagai permasalahan di masyarakat. Tak terkecuali masalah kesehatan jiwa.
ADVERTISEMENT
Dimana masalah ini, rentan dialami oleh masyarakat yang kehilangan orang tersayang akibat COVID-19 bahkan mereka yang di PHK.
Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), ada 68% responden mengaku cemas, 67% depresi, dan 77% mengalami trauma psikologis.
Berlayar belakang hal itu, lima mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam tim program kreativitas mahasiswa bidang karsa cipta (PKM-KC) menciptakan sebuah aplikasi bernama I Care You (ICU).
Aplikasi berbasis self health assistance sebagai upaya pencegahan dan rehabilitasi masalah kesehatan jiwa ini adalah karya dari Halfie Zaqiyah Gusti, Halim Wildan, Ahmad Hisyam, Fatmah Septa Dewi dan Vina Himmatus Sholikhah.
Halfie Zaqiyah selaku ketua tim mengatakan bahwa ide aplikasi tersebut bermula dari masalah kesehatan jiwa di Indonesia yang terus meningkat dan jumlah layanan kesehatan jiwa yang masih sangat minim.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut penuturan Halfie masalah kejiwaan masih dianggap tabu oleh masyarakat sehingga terkadang penanganannya salah.
“Banyak masyarakat yang juga merasa kesepian sehingga jika tidak ditangani lebih lanjut akan mengarah pada masalah kesehatan jiwa seperti depresi, harga diri rendah, hingga meningkatkan risiko bunuh diri,” kata Halfie, Senin (9/8).
Ia menjelaskan bahwa dalam aplikasi ICU terdapat beberapa fitur meliputi informasi terkini media relaksasi, ruang ekspresi, jadwal terapi, dukungan kelompok, hingga bantuan darurat.
Salah satu keunggulan aplikasi ICU, adalah fitur dukungan kelompok yang memungkinkan pengguna untuk bercerita dengan teman cerita terlatih dan melaksanakan aktivitas kelompok bersama seperti meditasi, kampanye kesehatan mental, hingga donasi.
Jika masalah yang dihadapi dianggap serius maka, teman cerita akan mengarahkan untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli yaitu psikiater, psikolog, perawat jiwa, dan tenaga farmasi yang ada di menu jadwal terapi.
ADVERTISEMENT
“Keunggulan lain dari aplikasi ini adalah adanya ruang ekspresi dan media relaksasi sebagai ruang untuk meluapkan respon emosi menjadi lebih terarah sehingga diharapkan akan terbangun koping yang positif,” jelasnya.
Hingga saat ini, progres yang telah dilakukan oleh Halfie dan tim adalah pembuatan prototype aplikasi. Tak hanya itu, mereka juga melakukan kampanye kesehatan jiwa melalui instagram @icareyou.idn dan melakukan konsultasi kepada para ahli guna memaksimalkan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi.
“Alhamdulillah kami merasa senang dan bersemangat untuk mewujudkan aplikasi ini karena kesehatan jiwa menjadi faktor yang kadang terlupakan baik oleh individu itu sendiri. Kami hadir sebagai teman yang secara bersama-sama berupaya untuk selalu menjaga kesehatan jiwa,” ungkapnya.
Ke depan, Halfie dan tim berharap aplikasi yang mereka buat dapat diimplementasikan dengan baik sehingga mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait dengan masalah kejiwaan.
ADVERTISEMENT
"Karena apabila kesehatan jiwa sejahtera, maka kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia akan mampu bersaing di dunia global," pungkasnya.