Imbas COVID-19 di Bangkalan Naik, Tes Antigen Digelar 24 Jam Nonstop di Suramadu

Konten Media Partner
7 Juni 2021 6:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tes swab antigen bagi pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu. Hasilnya, hingga Minggu (6/6) sore ditemukan 70 orang positif COVID-19. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tes swab antigen bagi pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu. Hasilnya, hingga Minggu (6/6) sore ditemukan 70 orang positif COVID-19. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Imbas melonjaknya kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Pemkot Surabaya bersama jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan penyekatan dan tes swab antigen di Suramadu, tepatnya di pintu keluar Suramadu arah menuju Surabaya.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan bahwa penyekatan dan tes antigen itu akan dilakukan tiga shift dan direncanakan akan berlangsung selama 24 jam setiap harinya. Ia menegaskan penyekatan dan tes antigen ini akan terus dilakukan hingga ada evaluasi lebih lanjut dari Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan Kapolda Jatim.
“Kita menunggu evaluasi lebih lanjut, ini harus dilakukan sampai kapan. Insyallah Bu Gubernur, Bupati Bangkalan dan saya tujuannya sama, yaitu hanya untuk kepentingan masyarakat dan demi melindungi masyarakat,” ujarnya, (6/6).
Lebih lanjut dikatakan Eri, jika rapid antigen di Suramadu awalnya dilakukan secara acak dan hanya dilakukan bagi warga yang beralamat di tiga kecamatan di Bangkalan yang saat ini lockdown, yaitu Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Arosbaya. Namun, ternyata ditemukan pula pengendara yang positif dan berasal dari luar tiga kecamatan tersebut.
“Akhirnya, saya berkoordinasi dengan Bu Gubernur, Pak Pangdam dan Pak Kapolda serta Kapolres, kita sepakat untuk dilakukan tes antigen semuanya. Jadi, semua pengendara yang akan masuk ke Surabaya dari Madura harus tes antigen dulu. Saya sudah kontak Bupati Bangkalan dan insyallah nanti Pemprov akan membuat rumah sakit lapangan di sini (sekitar Suramadu),” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan bahwa para pengendara yang akan masuk ke Surabaya dan begitu pula sebaliknya pengendara yang akan meninggalkan Surabaya dan akan masuk ke Madura, harus menunjukkan tes COVID-19 dulu. Jika mereka sudah dinyatakan negatif COVID-19 maka akan dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanannya.
“Tapi kalau diketahui positif setelah dites antigen, mereka akan langsung dibawa ke rumah sakit lapangan, atau akan dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo atau ke Rumah Sakit Haji,” imbuhnya.
Sementara itu hasil dari rapid antigen tersebut hingga Minggu (6/6) sore sudah ditemukan sebanyak 70 pengendara yang positif COVID-19. Eri lantas bercerita pada saat penyekatan itu ditemukan satu pasien Rumah Sakit Husada Utama yang diantar oleh empat orang. Ternyata, empat orang yang mengantarkan ini juga positif.
ADVERTISEMENT
"Nah, ini kan bahaya kalau begini, bisa menyebar kemana-mana,” tukasnya.
Selain di Suramadu, tes antigen juga dilakukan di Pelabuhan Ujung-Kamal.
“Jadi, yang mau masuk Surabaya harus menunjukkan tes COVID-19 dulu, begitu juga sebaliknya supaya adil. Tolong itu diberlakukan mulai sekarang,” tegasnya.
Sementara itu berdasarkan data Satgas COVID-19 Jatim, Minggu (6/6), di Bangkalan terjadi penambahan kasus COVID-19 sebanyak 25 orang. Jumlah ini meningkat signifikan dari sehari sebelumnya yang hanya terdapat penambahan 4 kasus positif COVID-19. Secara kumulatif jumlah kasus COVID-19 di Bangkalan mencapai 1.779 orang dan masih berada di zona kuning.
Di Surabaya sendiri, berdasarkan data Satgas COVID-19 Jatim, Minggu (6/6), terjadi penambahan 29 kasus COVID-19. Pasien sembuh bertambah 26 orang.
ADVERTISEMENT
Untuk Jawa Timur terdapat penambahan kasus sebanyak 276 kasus baru. Jumlah pasien sembuh meningkat sebanyak bertambah 201 orang pasien, sementara pasien meninggal bertambah 23 orang. Secara kumulatif jumlah kasus COVID-19 di Jatim mencapai 156.326 orang.