Ingin Rangkul Millenial, Satpol PP Tak Ingin Dianggap Tukang Obrak

Konten Media Partner
26 Maret 2019 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto : Masruroh
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Masruroh
ADVERTISEMENT
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sering diidentikkan sebagai tukang obrak pedagang kaki lima dan juga perazia para gelandangan dan pengemis.
ADVERTISEMENT
Menyongsong hari jadinya yang 69 tahun, Satpol PP Jatim ingin menghapus stigma tersebut dengan menggelar sederet acara bertajuk 'Satpol PP Care'. Salah satunya dengan mengadakan lomba melukis yang membidik kalangan milenial di Surabaya, Senin (25/3).
Kata Slamet Setjoadji, Kabid Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Jatim, kalangan milenial merupakan generasi yang akrab dengan gawai sehingga informasi yang sampai dapat tersebar dengan cepat.
''Anak-anak milenial ini cepat sekali kalau menerima informasi, mereka cepat menyebarkannya sehingga diharapkan pesan yang ingin kita sampaikan bisa tepat sasaran,'' ujar Slamet kepada Basra, disela acara.
Dalam lomba tersebut ke 51 peserta diberikan kebebasan untuk menuangkan ide mereka tentang sosok Satpol PP. Abdul Mughni Raqesya misalnya. Siswa kelas 8 SMP Budi Sejati ini asyik melukis seorang Satpol PP sedang berada diantara gedung-gedung bertingkat kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Bagi Abdul, tugas Satpol PP sangatlah berat karena harus menjaga ketertiban di dalam masyarakat.
''Ya pasti berat karena kan kadang harus lari-lari ngejar orang yang tidak mau ditertibkan,'' ujarnya.
Selain lomba melukis yang memperebutkan hadiah uang tunai jutaan rupiah tersebut, Satpol PP Jatim juga menyelenggarakan donor darah pada 21 Maret lalu. Adapun puncak peringatan HUT Satpol PP akan digelar di Kota Madiun pada 28 Maret. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)