Inspirasi Fashion Anak-anak dari Kisah Charlie and The Chocolate Factory

Konten Media Partner
9 Juni 2021 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karya terbaru desainer Embran Nawawi untuk anak-anak yang terinspirasi dari kisah Charlie and The Chocolate Factory. Foto-foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Karya terbaru desainer Embran Nawawi untuk anak-anak yang terinspirasi dari kisah Charlie and The Chocolate Factory. Foto-foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Bulan Juni adalah School Holiday yang secara serempak di seluruh dunia melakukannya. Momen ini memotivasi desainer Embran Nawawi untuk menghadirkan karya fashion bagi anak-anak kreatif.
ADVERTISEMENT
Embran pernah memperkirakan tentang tren fashion yang bertahan dalam masa pandemi 2020 lalu hingga kini, yakni kids fashion. Ternyata di Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya, kids fashion benar melonjak trennya. Bahkan hingga fashion untuk bayi yang baru lahir.
"Tren kids fashion ini terjadi karena memang anak-anaklah yang bertumbuh secara fisik. Selain itu saat mereka tidak banyak menikmati suasana bermain secara normal maka fashion nya yang banyak dipenuhi oleh orang tua," ujar Embran kepada Basra, Rabu (9/6).
Embran lantas mengungkapkan, film, game, dan kartun adalah hiburan yang banyak mempengaruhi selera anak-anak dalam fashion. Gaya berpakaian ala gamers, gaya figure game, gaya bintang idola, hingga gaya dan trend dari apa yang mereka lihat menjadi imajinasi mereka dalam fashion.
"Setelah sukses side story dari kisah 101 – 102 Dalmatians yaitu Cruella, membawa pengaruh fashion bagi para remaja, akan ada lagi film yang juga dinanti para anak-anak dan keluarga yaitu side story dari kisah Charlie & Chocolate Factory," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Willy Wonka adalah tokoh utama dalam dongeng Charlie & the Chocolate factory yang menjadi sumber inspirasi Embran membuat karya fashion untuk anak-anak di masa liburan ini. Gaya busana era tahun 1900an menjadi ide uniknya.
Dengan mengangkat gaya unik Willy Wonka yang selalu tampil nyentrik dengan warna-warni kudapan anak-anak seperti permen, lolipop, dan coklat. Gaya busana formal orang kaya di masa itu, diangkat menjadi fun dengan padu padan warna berani.
"Coat, jas dan fast menjadi busana pilihan untuk mempertegas gaya busana dalam dongeng tersebut," imbuhnya.
Padu padan motif dan material adalah keahlian Embran dalam merancang busana, diterapkan dalam mewujudkan imajinasinya kali ini. Kain bergaris, batik, sarung dan kain kotak-kotak tidak menjadi halangan untuk dapat dipadukan dalam warna biru, oranye, ungu, putih dan lain-lain.
ADVERTISEMENT