ITS Ciptakan Pendeteksi Suhu Tubuh yang Bisa Memotret dan Melapor ke RS Terdekat

Konten Media Partner
26 Juli 2020 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Aplikasi TT - Techno Temperature yang dapat mengukur dan mendata suhu tubuh menggunakan kamera Flir Lepton.
Lima mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berinovasi membuat sebuah alat pendeteksi suhu dengan memanfaatkan kecerdasan buatan yang diberi nama TT - Techno Temperature.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang tergabung dalam Tim Instone tersebut adalah Lukman Arif Hadianto, Ari Wardana, Noor Robbycca Rachmana, Indriani Aramintha Mentari, dan Nurfani Arifudin.
Lukman selaku ketua Tim Instone, menjelaskan ide pembuatan inovasi itu berawal dari kelemahan pengukuran suhu tubuh secara tradisional yang masih menggunakan manusia sebagai pelaksananya dinilai kurang efisien.
“Pelaksanaan dengan melakukan kontak fisik dapat berpotensi membahayakan petugas tersebut, selain itu proses pendataan secara manual juga memperlambat dalam identifikasi tersangka pengidap COVID-19,” jelasnya, Minggu (26/7).
Menurut Lukman, TT - Techno Temperature sendiri merupakan sistem pengenalan pola suhu tubuh menggunakan sensor LWIR dan pengolahan citra sebagai tindak lanjut pencegahan penyebaran COVID-19 yang terintegrasi dengan pemerintah dan rumah sakit.
Ia menuturkan, TT - Techno Temperature menggunakan kamera thermal Flir Lepton yang dapat mengukur suhu tubuh manusia. Kamera ini sendiri menerapkan konsep kecerdasan buatan berupa neural networking.
ADVERTISEMENT
“Untuk penerapannya, sensor tersebut disambungkan ke aplikasi yang dapat menampilkan user interface dari hasil pembacaan sensor tersebut,” ujar mahasiswa angkatan 2017 ini.
TT -Techno Temperatur.
Tak hanya itu, dalam inovasi buatannya juga terdapat threshold atau nilai ambang batas suhu minimal yang ditentukan. Dimana jika ada suhu tubuh yang terdeteksi di atas nilai ambang batas, maka kamera secara otomatis mengambil gambar wajah manusia dan mengirimkan data tersebut ke pengguna aplikasi ini serta membunyikan alarm untuk peringatan.
Selanjutnya, data tersebut akan dikirimkan ke pemerintah pusat atau daerah dan rumah sakit untuk monitoring dan tindak lanjut terhadap manusia yang suhu tubuhnya di atas batas normal. Misalnya, dengan melakukan penjemputan suspect tersebut agar segera diperiksakan ke rumah sakit terdekat dan dikarantina.
ADVERTISEMENT
“Sistem ini sangat efektif sebab data pasien atau manusia yang terindikasi suhu tubuh di atas batas normal dapat terdeteksi secara cepat dan realtime,” tuturnya.
Terkait keunggulan alatnya, TT - Techno Temperature dapat terintegrasi dengan aplikasi user, aplikasi rumah sakit, dan aplikasi pemerintah. Sehingga mempermudah pelacakan orang yang terdeteksi oleh sensor tersebut.
“Selain itu, terdapat notifikasi berupa pengiriman pesan informasi kepada yang terdeteksi sensor ini berupa suhu tubuh yang diukur dan informasi rumah sakit, agar melakukan pengecekan manual ke rumah sakit atau karantina mandiri di rumah,” ucapnya.
Berkat inovasi tersebut, Lukman dan tim berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif COVID-19 (LAI2-COVID-19) berskala nasional pada sub lomba Detektor yang diadakan oleh Direktorat Kemahasiswaan ITS.
ADVERTISEMENT