ITS Lantik 93 Insinyur Baru

Konten Media Partner
17 April 2022 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ITS Lantik 93 Insinyur Baru
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah insinyur yang diakui secara formal di Indonesia baru sekitar 10.900 orang. Padahal jumlah lulusan sarjana teknik dan serumpunnya melebihi 1 juta orang.
ADVERTISEMENT
Guna mengatasi ketimpangan tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) melantik 93 insinyur baru.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng mengatakan, giat pelantikan profesi insinyur kali ini merupakan kali pertama diadakan secara luring oleh ITS selama masa pandemi.
Ashari menuturkan, pelaksanaan Program Profesi Insinyur (PPI) merupakan amanat dari UU No.11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, serta diperkuat dalam PP No. 25 Tahun 2019.
"Sertifikasi insinyur merupakan sebuah kewajiban bagi para profesional yang bekerja di bidangnya. Di ITS sendiri pelaksanaannya dapat melalui Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL),” tuturnya, Minggu (17/4).
Dalam kesempatan ini, turut hadir Ketua PII Wilayah Jawa Timur Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS IPU. Bisri memberikan apresiasi atas kesuksesan ITS yang berhasil menyelenggarakan PPI di bawah naungan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, saat ini proporsi insinyur yang dihasilkan oleh perguruan tinggi masih jauh dibandingkan kebutuhan akan profesi ini.
Bisri mengatakan, terdapat 40 perguruan tinggi yang diberikan mandat untuk melaksanakan PPI. Namun, dari jumlah tersebut hanya 34 perguruan tinggi yang aktif dalam penyelenggaraannya.
“Oleh karena ketimpangan kebutuhan tersebut, pemerintah belum mewajibkan setiap proyek bersyarat insinyur,” jelasnya.
Untuk itu, PII terus menggenjot perguruan tinggi untuk menghasilkan lebih banyak insinyur di tahun-tahun berikutnya. Terkait hal tersebut, Bisri yakin ke depannya ITS dapat berkontribusi lebih besar terhadap persebaran insinyur di Indonesia.
“Bersamaan dengan itu kami terus melakukan sosialiasi serta menambah jumlah perguruan tinggi yang menyelenggarakan PPI,” tandasnya.
Bisri berharap, para insinyur yang baru saja dilantik ini segera melakukan pengurusan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI). Tujuannya, agar para insinyur baru ini secara formal sah untuk melakukan praktik sebagai insinyur.
ADVERTISEMENT
“Harapannya, dengan anggota lebih banyak PII dapat lebih maju baik secara keprofesian maupun organisasi,” tutupnya.