ITS Mulai Perkuliahan Tatap Muka, Kuota Kelas Tak Lebih dari 50%

Konten Media Partner
21 September 2021 8:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses perkuliahan hybrid di ITS.
zoom-in-whitePerbesar
Proses perkuliahan hybrid di ITS.
ADVERTISEMENT
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menyelenggarakan perkuliahan secara hybrid, mulai Senin (20/9). Hal ini dilakukan mengingat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya sudah di level 1.
ADVERTISEMENT
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, mengungkapkan, rencana pembelajaran perpaduan secara daring dan luring ini sudah pernah diuji coba pada empat minggu terakhir di semester genap lalu.
Namun, gelombang kedua virus corona datang menyebabkan ITS menunda keberlanjutannya, hingga saat ini di minggu keempat awal perkuliahan semester ganjil.
“Pertimbangan ini juga melihat bahwa penurunan kasus yang cepat, juga pembatasan dari pemerintah sudah turun hingga level 1,” kata Ashari, Selasa (21/9).
Ia mengungkapkan, pembelajaran hybrid ini juga berasal dari permintaan para mahasiswa. Hal ini didasarkan pada survei yang telah dilakukan dengan hasil sebanyak 60 persen mahasiswa menyatakan ingin segera dilakukan perkuliahan hybrid di ITS.
Ashari menjelaskan, pada pelaksanaan perkuliahan tatap muka atau luring, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Seperti mahasiswa yang datang mengikuti perkuliahan luring adalah angkatan 2020 dan 2021, berasal dari Surabaya, kondisi sehat dan telah divaksin.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, sebelum masuk kelas, mahasiswa juga diwajibkan mencuci tangan lebih dulu dan diukur suhu badannya. Para dosen yang mengajar pun harus sudah melakukan vaksinasi serta dalam kondisi sehat untuk bisa mengajar di kelas.
“Situasi kelas dipastikan sudah memenuhi standar dan skrining, sehingga bisa dipastikan aman dan nyaman bagi mahasiswa yang kuliah di kelas,” jelasnya.
Terkait kapasitas kelas, Ashari menuturkan jumlahnya tidak boleh lebih dari 50 persen. Ia mengatakan bahwa dari bidang akademik di ITS telah bekerja sama dengan departemen terkait agar mahasiswa dapat dikelompokkan dan dibagi rata pembagiannya.
Pada setiap departemen bisa tiga sampai empat kelas yang menyelenggarakan perkuliahan secara hybrid, dengan minimal dua mata kuliah yang boleh diadakan.
"Secara teknisnya, bidang akademik di ITS telah berkoordinasi dengan masing-masing departemen, terkait standar kelas yang digunakan untuk tatap muka sekaligus daring ini. Lewat dana dari kampus, departemen dapat mengelolanya sendiri dengan menyesuaikan kebutuhan kelas masing-masing," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu setiap departemen juga sudah mendapatkan informasi dan standar alat-alat yang digunakan, mulai dari kamera, monitor serta peralatan penunjang yang digunakan agar mahasiswa yang menghadiri kuliah secara online (daring) tetap merasa nyaman.
“Tidak perlu menggunakan operator, karena dosen dan tendik (tenaga kependidikan) terkait sudah diberi pengarahan dalam pengoperasiannya,” tambahnya.
Ke depan, ia berharap pelaksanaan perkuliahan hybrid ini bisa berjalan lancar, sehingga akan ada penambahan kuota mahasiswa yang dapat berkuliah tatap muka baik dari Surabaya maupun dari luar kota.
“Pelan-pelan kita kembalikan suasana kampus seperti sedia kala, sehingga mahasiswa bisa senang dan sehat untuk berkuliah offline (luring) di kampus ITS ini,” pungkasnya.