Jadi Negara Majemuk, Begini Cara Merawat Keberagaman di Indonesia

Konten Media Partner
16 Februari 2023 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harun Mahbub, Redaktur Pelaksana KLY Group, dalam webinar 'Merayakan Keberagaman di EcoPark PIK 2'.
zoom-in-whitePerbesar
Harun Mahbub, Redaktur Pelaksana KLY Group, dalam webinar 'Merayakan Keberagaman di EcoPark PIK 2'.
ADVERTISEMENT
Keberagaman di Indonesia merupakan sesuatu yang harus dijaga. Untuk menjaga keberagaman ini salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mendirikan bangunan-bangunan yang melambangkan keberagaman tersebut. Hal ini seperti diungkapkan Harun Mahbub, Redaktur Pelaksana KLY Group.
ADVERTISEMENT
Harun yang sepanjang karier jurnalistiknya banyak mendapatkan kisah-kisah menarik seputar akulturasi budaya juga mengakui Indonesia sebagai negara yang memiliki nilai persatuan yang kokoh justru karena kebhinekaannya.
“Di Semarang misalnya, kita mengenal lumpia sebagai kudapan yang tercipta dari akulturasi budaya Tiongkok dan Jawa," ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk 'Merayakan Keberagaman di EcoPark PIK 2', (14/2).
Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang menghormati keberagaman. Ini dibuktikan dengan adanya akulturasi budaya di berbagai wilayah di Nusantara.
Selain lumpia Semarang, Harun lantas mencontohkan Kota Singkawang yang dikenal sebagai kota paling toleransi di Indonesia.
"Saat berkunjung ke Singkawang, misalnya, saya bisa melihat ada klenteng, gereja dan masjid yang berada di satu lokasi," kata penulis buku “#2 Jam Bisa Jadi Wartawan” ini.
ADVERTISEMENT
Kawasan ecopark PIK 2.
Harun pun mengapresiasi rancangan konsep Ecopark di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Menurut Harun, konsep ini bisa menjadi salah satu cara merawat kebhinekaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu Director DP Architects Singapore, Rida Sobana, yang merancang konsep ecopark tersebut mengungkapkan,
di dalam ecopark akan dibangun rumah-rumah ibadah dengan desain yang ikonik. Salah satu rumah ibadah di sini akan ada Masjid Agung PIK 2 yang menjadi pusat dari Halal District PIK 2.
"Di kanan dan kiri masjid akan hadir pusat kuliner dan wisata halal seperti Haji Lane di Singapura, serta pasar tradisional yang dikelola secara modern seperti Geylang Serai Singapura," ujarnya.
Selain masjid, juga direncanakan untuk dibangun gereja katolik, vihara, dan kuil.
ADVERTISEMENT
"Kawasan ecopark mewakili keragaman kultur budaya dunia, termasuk di antaranya zona halal yang terinspirasi dari pusat-pusat kebudayaan Islam di dunia, seperti Kerajaan Mataram dari Nusantara dan Xinjiang dari Tiongkok, zona Gereja Katolik dan Goa Maria, zona kuil Thailand yang dilengkapi patung Buddha empat wajah, zona Kuil India Shiva Mandhir, zona Kuil Tiongkok, zona Kuil Korea, zona kuil Jepang dan zona Kuil Vietnam," tandas Rida.
Kawasan ecopark seluas 54 Ha tersebut dirancang sebagai kawasan multireligi dan multikultural di tepi danau seluas kurang lebih 23 Ha.