Jumlah Pasien COVID-19 di Sejumlah RS Tak Sampai 10 Orang

Konten Media Partner
15 September 2021 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4, 3, 2 di wilayah Jawa dan Bali, nyatanya membuahkan hasil di Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Bahkan saat ini Kota Pahlawan tengah berada di level 2, dan kasus COVID-19 di Surabaya terus mengalami tren penurunan.
Selain itu, bed occupancy rate (BOR) di beberapa rumah sakit rujukan di Surabaya juga mengalami penurunan drastis hingga di bawah 10 persen.
Salah satunya yakni di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari. Dirut RSI Jemursari dr Bangun Trapsila Purwaka SpOG-K., mengatakan, jika saat ini pihaknya hanya merawat 3 pasien COVID-19 saja.
"Jumlah pasien COVID-19 di RSI Jemursari turun sangat signifikan, ini tinggal merawat 3 pasien. Waktu itu paling banyak sampai 138 orang," kata dr Bangun, Rabu (15/9).
Ia menjelaskan, saat terjadi peningkatan kasus COVID-19 beberapa waktu lalu, pihaknya menyiapkan sekitar 150 tempat tidur (TT) dengan BOR sekitar 84 persen. "Sekarang jumlah ruang isolasi ada 3 pasien atau BOR 13,63 persen," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain di RSI Jemursari, penurunan BOR juga terjadi di RS PHC Surabaya, yang saat ini merawat 9 pasien COVID-19.
Humas RS PHC Surabaya, Irfan Prayogo mengatakan, BOR untuk pasien COVID-19 di RS PHC saat ini turun menjadi 21,9 persen. Di mana pasien non COVID-19 menunjukkan tren kenaikan, sedangkan tren pasien COVID-19 mengalami penurunan.
"Kondisi pasien 4 ringan, 5 sedang. BOR Juni 68,6 persen, BOR Juli 72,2 persen, BOR Agustus 62,2 persen. BOR ketiga bulan di latas didominasi oleh pasien COVID-19 di kluster Rawat Inap Khusus (RIK) Isolasi," tuturnya.
Hal senada juga terjadi di Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) Surabaya. Meski sempat mengalami overload dan tutup sementara, pasien COVID-19 di RSHU saat ini tinggal 7 orang saja.
ADVERTISEMENT
"Data BOR COVID-19 dilaporkan ada 7 pasien atau dengan BOR 4 persen. Kondisinya pun ringan dan sedang, tidak berat," kata Dirut RSHU dr Didi Dewanto SpOG.
Meski demikian, pihaknya menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan disiplin protokol kesehatan agar tidak kembali terjadi peningkatan kasus.