Kala Remaja Penyandang Down Syndrome Jadi Petugas Rumah Sakit di Surabaya

Konten Media Partner
7 Maret 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Aku Ada Aku Bisa: Let's Together Create a World That Brings Out The Best In Them merupakan bentuk kerjasama dari Cordlife, RSIA Kendangsari Merr dan Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS). Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Acara Aku Ada Aku Bisa: Let's Together Create a World That Brings Out The Best In Them merupakan bentuk kerjasama dari Cordlife, RSIA Kendangsari Merr dan Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS). Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Aswin Nugroho amat antusias saat diberi kesempatan untuk mencoba praktik menjadi resepsionis penerima tamu di RSIA Kendangasari Merr Surabaya. Meski sesekali rasa capek menghampiri, remaja penyandang down syndrome ini tetap semangat menyambut pengunjung ketika datang
ADVERTISEMENT
"Selamat siang kak," ucap Aswin sembari senyum ketika ada tamu yang datang.
Bersama sembilan teman yang lain, Aswin tengah mengikuti program magang satu hari di RSIA Kendangsari Merr Surabaya.
Kegiatan bertemakan Aku Ada Aku Bisa: Let's Together Create a World That Brings Out The Best In Them merupakan bentuk kerjasama dari Cordlife, RSIA Kendangsari Merr dan Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS).
Talitha Andini Prameswari, selaku Product Marketing Manager PT Cordlife Persada mengungkapkan jika program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi anak dengan down syndrome melalui kegiatan interaktif langsung di RS Kendangsari Merr.
Dimana, anak-anak yang mengikuti program magang tersebut mendapat kesempatan mencoba berbagai pekerjaan petugas rumah sakit.
Seperti customer service, resepsionis, kasir, hingga sebagai marketing.
ADVERTISEMENT
"Jadi mereka bisa mempunyai pengalaman seperti orang-orang pada umumnya yang akan bekerja. Kami ingin menujukkan bahwa anak-anak ini
juga mampu untuk menjalani kegiatan atau bahkan beberapa pekerjaan seperti anak-anak lainnya," ungkap perempuan yang akrab disapa Dini ini pada Basra, Sabtu (7/3).
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa lebih peduli pada anak-anak dengan down syndrome. "Selain itu, mereka bisa lebih percaya diri dalam menunjukkan bakatnya. Bahwa mereka itu bisa," pungkasnya.
Sementara itu, Farida Martarina Ketua POTADS Jawa Timur mengungkapkan, sebelum melakukan magang anak-anak diberikan training selama setengah hari.
Seperti mengucapkan salam, cara membuka pintu, dan mengucapkan terima kasih.
"Ini pertama kalinya mereka magang. Alhamdulillah mereka juga langsung bisa. Terus tadi respons pengunjungnya juga bagus dan bisa menerima mereka," tutur Farida.
ADVERTISEMENT
Farida pun berharap, kegiatan-kegiatan seperti ini dapat kembali dilakukan untuk membantu anak-anak dengan down syndrome mengembangkan bakat dan potensinya.
"Saya harap anak-anak ini bisa diterima oleh semuanya," tutupnya.