Kala Siswa SMK Belajar Mengolah Kantong Kresek dari Anak SD

Konten Media Partner
25 Mei 2022 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soraya Az-Zahra Wisanggeni (baju biru) saat memberikan pelatihan mengolah kantong kresek menjadi benang rajut di SMKN 6 Surabaya, Rabu (25/5). Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Soraya Az-Zahra Wisanggeni (baju biru) saat memberikan pelatihan mengolah kantong kresek menjadi benang rajut di SMKN 6 Surabaya, Rabu (25/5). Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Usianya baru menginjak 10 tahun, namun kemampuannya mengolah sampah plastik patut diacungi jempol. Bahkan Soraya Az-Zahra Wisanggeni menjadi tempat 'berguru' para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengolah limbah kantong kresek.
ADVERTISEMENT
"Kirain bikinnya gampang ternyata susah. Kelihatannya cuma gunting-gunting saja, padahal nggak asal gunting," ujar Sheila Ardelia, siswi SMKN 6 Surabaya, salah satu peserta workshop pengolahan sampah kresek menjadi produk rajut, Rabu (25/5).
Sheila mengaku baru mengetahui jika kantong kresek bisa diolah menjadi benang rajut untuk kemudian disulam menjadi berbagai produk kerajinan tangan.
"Kan selama ini taunya kantong kresek dipakai untuk tas daur ulang, tapi enggak pernah tau kalau kantong kresek bisa jadi benang rajut. Keren," tukas siswi kelas 10 ini.
Sheila juga mengungkapkan limbah kantong kresek di rumahnya lebih banyak dipakai sebagai kantong sampah. Dia pun merasa takjub akan kesabaran dan ketelatenan Soraya mengolah kantong kresek menjadi benang rajut.
"Guntingnya harus hati-hati agar hasilnya rapi, setelah itu baru mulai dipakai menyulam. Tadi awal nyulam jempol terasa agak nyeri karena jadi tumpuan ketika menyulam. Intinya harus sabar dan telaten bikin benang rajut dari kantong kresek ini," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Workshop pengolahan sampah kresek menjadi produk rajut yang digelar di aula SMKN 6 Surabaya ini merupakan salah satu upaya Soraya untuk mensosialisasikan cara pengolahan limbah kantong kresek menjadi benda yang bermanfaat.
"Selama ini kan kantong kresek lebih banyak dibakar untuk pembuangannya, padahal itu tidak baik bagi lingkungan karena menyebabkan polusi udara," tukas Soraya.