Kartu Tobii Dynavox, Bantu ABK Mengenal Pendidikan Seks Usia Dini

Konten Media Partner
2 November 2019 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Tidak mudah mengajarkan pendidikan seks usia dini pada anak berkebutuhan khusus. Untuk memudahkan penyampaian pada ABK, ada alat bantu bernama Boardmaker Tobii Dynavox.
ADVERTISEMENT
Rosita Simin, pemegang Lisensi Boardmaker Tobii Dynavox, mengatakan pendidikan seksual pada ABK bisa dilakukan dengan cara memahami bacaan dengan bantuan simbol.
Dimana para orang tua mengenalkan pada anak tentang bagian tubuh privasi dengan menggunakan simbol (gambar) disertai tulisan.
Selain itu, anak-anak akan diberikan pemahaman mengenai bagian tubuh pribadi mana saja yang boleh dilihat dan dipegang. Terus siapa saja yang boleh melihat dan memegang.
"Mereka juga diajarkan tidak boleh memegang milik orang lain. Hal ini dilakukan untuk mencegah anak-anak menjadi pelaku kejahatan seksual," ungkap Rosi ketika ditemui usai mengisi seminar 'Pencegahan Pelecehan Seksual Pada Individu Special Needs', Sabtu (2/11).
Selain itu, pada saat anak pubertas akan dijelaskan mengenai bagian reproduksi. Mulai dari perubahan fisik, menstruasi, dan hal lain yang tidak diketahui anak.
Menurut Rosi, penggunaan simbol dalam hal pendidikan seksual ini mempermudah anak-anak untuk memahami apa yang kita sampaikan. Apalagi saat mereka pubertas kan merasa takut, karena ada yang bwrbeda dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
"Karena anak-anak dengan kebutuhan khusus ini biasanya belajar berdasarkan apa yang mereka lihat. Jadi kalau ada visualnya mereka akan lebih mengerti dan paham. Kalau hanya mendengar cerita mereka tidak akan mengerti," jelasnya.
Untuk cara pembelajarannya menggunakan flash card yang berisi tentang perasaan, anggota tubuh, kata kerja, kata benda, kata sifat, kata depan, kata dari orang per orang,
Setelah anak memahami flash card tersebut, amak diminta untuk menyusun kalimat. Misalnya apa yang mereka rasakan.
"Contohnya, seharian ini mereka habis bermain atau ketemu orang. Kita minta mereka menyusun kalimat dengan flash card ini," jelasnya.
Setelah anak bisa lebih paham, selanjutnya anak-anak diberikan soal dan diminta untuk menjawab.
"Misalnya bagian tubuh pribadi kan harus ditutupi dengan baju. Nanti akan ada pilihan, topi, baju, kacamata, dll. Mereka memilih. Dengan begitu anak-anak bisa lebih mudah memahami dan bisa mencegah adanya kejahatan seksual," tutup Rosi.
ADVERTISEMENT