Kekompakan Ibu dan Anak Raih Gelar Doktor Bersama di ITS

Konten Media Partner
12 Maret 2020 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rika Rokhana dan Rarasmaya Indraswari. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Rika Rokhana dan Rarasmaya Indraswari. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Like mother, like daughter. Inilah ungkapan yang pas untuk menggambarkan kekompakan Rika Rokhana dan Rarasmaya Indraswari. Sepasang ibu dan anak yang kompak menyandang gelar doktor setelah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Bahkan keduanya akan diwisuda secara bersamaan pada Sabtu, 14 Maret 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
Raras dinyatakan lulus program doktor dari Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) pada usia 24 tahun 7 bulan.
Sedangkan sang ibu, berhasil menamatkan pendidikan doktornya lewat disertasi berjudul Bone Fracture Detection using a three-dimensional ultrasonic tomography system di Teknik Elektro ITS.
Pada gelaran Wisuda ITS ke-121 nanti, Raras dinyatakan sebagai wisudawan termuda dan Rika menjadi wisudawan tertua dengan usia 50 tahun 6 bulan.
Raras memang terbilang cepat menyelesaikan studinya karena mengikuti program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Untuk lulus S2 dan S3 ditempuh Raras dalam waktu 4,5 tahun.
Raras menutup studinya dengan disertasi berjudul Sistem Deteksi Osteoporosis Berdasarkan Fitur Cortical Bone Rahang Bawah pada Cone-Beam Computed Tomography (CBCT).
ADVERTISEMENT
Rika menuturkan, motivasinya menyelesaikan pendidikan doktor adalah demi memberikan contoh kepada anak-anaknya. Selain itu, ia juga menanamkan nilai-nilai ketekunan, komitmen, dan memaksimalkan tujuan hidup.
“Maka saya pun harus memberi contoh. Keluarga mendukung saya untuk memaksimalkan pendidikan saya sebagai dosen,” tutur Rika ketika ditemui Basra pada Rabu (11/3).
Nilai-nilai yang ditanamkan tersebut diakui Raras sangat berpengaruh pada kehidupannya. Ia mengaku, sang ibu telah memberikan contoh yang luar biasa dalam menjalankan peran sebagai ibu dan perempuan yang berkontribusi di luar rumah.
“Saya punya contoh yang sedemikian hebatnya, rasanya tidak pantas jika saya hanya bermalas-malasan di rumah,” kata Raras.
Hal itu dibuktikan Raras lewat keberhasilannya lulus dari SMPN 1 Surabaya dan SMAN 5 Surabaya masing-masing selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
Raras bercerita, bisa lulus bersama dengan sang ibu tentu membuatnya senang. Bahkan saat penelitian, keduanya saling mengingatkan untuk membaca jurnal atau berbagi metode-metode yang menunjang penelitian.
Tak lupa, mereka juga saling memberikan semangat untuk bisa sama-sama menyelesaikan pendidikan doktornya.
Bahkan, saat menjelang wisuda, Raras mengaku jika sang ibu menjadi repot karena harus mencari baju seragam satu keluarga.
"Alhamdulillah, saya bersyukur, semua anggota keluarga saling mendukung. Apalagi support dari mama juga yang membuat saya semangat," tutup Raras.
Ke depan, ia berharap bisa menjadi dosen mengikuti jejak sang ibu. Bahkan Raras juga akan terus mengembangkan kemampuannya agar bisa bermanfaat untuk banyak orang.