Kelola Limbah Tekstil, Surabaya Fashion Parade Usung Busana Lama Sentuhan Baru

Konten Media Partner
21 November 2021 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 ini, para pelaku industri kreatif harus mampu memanfaatkan peluang yang ada. Inilah yang melatarbelakangi kembali digelarnya Surabaya Fashion Parade (SFP) 2021 yang sebelumnya digelar secara daring.
ADVERTISEMENT
Dian Apriliana Dewi, penggagas sekaligus Founder SFP mengatakan, gelaran event fashion tahunan ini bertujuan untuk memberikan wadah dan mengapresiasi para penggiat fashion untuk menampilkan karya dan bakat mereka.
Dalam tahun ini, pihaknya mengangkat tema 'CICLO' yang berasal dari Bahasa Italia dan berarti continuity atau keberlanjutan.
"Walaupun pandemi COVID-19 masih berlangsung, namun kehidupan masyarakat harus tetap berlanjut. Begitu pula dengan event fashion. Di tahun ini SFP tetap dilaksanakan dengan mengusung konsep sustainability fashion yang berfokus pada proses produksi efektif dan ramah lingkungan," kata Dian ketika ditemui Basra, Minggu (21/11).
Sementara itu, ketua pelaksana acara, Alben Ayub Andal menjelaskan, konsep sustainability SFP 2021 merupakan re-upgrade karya-karya desainer yang tak terjual akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Dua tahun ini, banyak baju yang tidak terjual. Baju-baju itu kita re-upgrade dengan model terbaru yang disesuaikan kondisi saat ini. Dan kita tawarkan dengan look terbaru ke masyarakat," jelasnya.
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Ia mengungkapkan, konsep ini diambil juga berkaitan dengan masalah sampah tekstil atau sampah fashion yang semakin menumpuk setiap harinya. Pasalnya, sampah terbanyak di dunia adalah sampah fashion.
"Sampah fashion menjadi sampah yang paling banyak saat ini, untuk itu pemikiran sustainable kita tampung di SFP ini," ungkapnya.
Dalam gelaran SFP nantinya, desainer asal Surabaya ini akan menampilkan 12 koleksi evening gown dengan cuttingan body fit yang dirancangan simple, namun tetap elegan.
"Untuk SFP saya masih setia menampilkan evening gown, tapi kali ini rancangannya lebih ringan. Mengingat saat ini banyak pesta yang dilakukan secara private tanpa mengundang banyak tamu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan kembalinya gelaran ini, Alben berharap dapat membangkitkan geliat dunia fashion, khususnya di Surabaya.
"Harapannya ke depan kita para desainer bergandengan tangan bersama, memberikan masyarakat tren-tren terbaru yang bisa menjadi trendsetter fashion di Surabaya dan dunia," pungkasnya.
Diketahui, gelaran fashion terbesar di Surabaya ini akan digelar secara hybrid, mulai 2-5 Desember 2021. Untuk live fashion show akan dilakukan di Chameleon Hall dan Atrium Tunjungan Plaza 6.
Sementara bagi masyarakat yang tidak bisa hadir secara langsung, dapat menyaksikan lewat live instagram maupun YouTube.