Kenali Tanda-tanda 'Gaming Disorder' pada Si Kecil

Konten Media Partner
16 Desember 2019 14:43 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay
ADVERTISEMENT
Keinginan anak untuk selalu bermain game online memang sulit dibendung. Menurut dr. Yunias Setiawati, Sp.KJ Kepala Unit Rawat Jalan Psikiatri di RSUD dr Soetomo Surabaya, kecanduan game (gaming disorder) sangat berbahaya jika sudah mengganggu aktivitas utama si pemain.
ADVERTISEMENT
Seperti lupa makan, tidur terganggu, tidak bersosialisasi, hingga tidak mau sekolah.
Menurut Yunias, prilaku tersebut muncul karena dipengaruhi oleh pikiran dan emosi. "Kalau perilakunya ke sini (game) berarti pikirannya hanya fokus di game saja dan akhirnya emosinya ikut masuk," ucap Yunias ketika dihubungi Basra, Senin (16/12).
Anak yang terkena gaming disorder ini biasanya akan lebih mudah marah, mudah emosi, jam tidurnya berkurang, muntah psikogenik, hingga anak mulai berani melawan orang tua.
"Karena disorder itu sudah gangguan. Jadi orang tua juga harus bisa menasihati anak dengan cara yang halus. Anak jangan disalahkan, dibandingkan apalagi sampai dihukum. Itu malah akan membuat si anak berontak," jelas Yunias.
dr. Yunias Setiawati, Sp.KJ Kepala Unit Rawat Jalan Psikiatri di RSUD dr Soetomo Surabaya
Guna mengatasi gaming disorder pada anak, kata Yunias, pertama para orang tua harus memberikan contoh yang baik pada anak. "Misal kalau di rumah enggak mainan gadget di depan anaknya. Kalau bisa ciptakan komunikasi yang baik dengan anak," kata Yunias.
ADVERTISEMENT
Cara selanjutnya yakni membuat kesepakatan dengan anak. Misalnya memberikan batas waktu pada anak untuk bermain gadget. "Nah, nanti kalau waktunya kurang 10 menit atau lima menit baru si anak diingatkan. anak-anak itu tau kok kalau diberi pengertian dengan baik dan halus," ujarnya.
Pada Juni 2018 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan jika gaming disorder atau kecanduan bermain game dinyatakan sebagai penyakit mental yang termasuk dalam edisi ke-11 Klasifikasi Penyakit Internasional. Untuk itu, hal ini perlu diwaspadai oleh para orang tua, agar si anak tidak terkena gaming disorder.