Kisah Awan, Belajar Dalang Sejak Usia 5 Tahun

Konten Media Partner
7 November 2019 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Mustawan Firdausi saat beraksi dalang.
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Mustawan Firdausi saat beraksi dalang.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, kesenian wayang tak banyak dilirik generasi muda. Padahal di tangan merekalah budaya leluhur ini bisa terus bertahan. Ahmad Mustawan Firdausi atau Awan paham betul kondisi ini.
ADVERTISEMENT
Siswa kelas VII SMPN 17 Surabaya ini justru menyukai wayang sejak usia dini. Bila anak seusianya hanya berkutat dengan gawai, Awan sejak umur lima tahun sudah menggeluti dunia dalang dan perwayangan.
"Suka wayang sudah sejak lama, waktu masih TK," ujar sulung dari dua bersaudara ini kepada Basra, Kamis (7/11).
Ia lantas bercerita jika pertama kali jatuh cinta pada wayang ketika melihat Ki Bayu Aji Pamungkas, putra dalang kondang Ki Anom Soeroto, saat tampil di televisi.
Kebiasaan menyaksikan wayang itu tak lepas dari kegemaran sang kakek yang gemar kesenian wayang.
"Lihat wayang di TV sama kakek, terus sering diajak kakek lihat pertunjukkan wayang di daerah Jagir," tukas Awan.
Karena menyukai wayang, Awan pun mulai belajar secara otodidak jadi dalang. Awan belajar dalang memakai wayang yang dibuat sang kakek di sanggar rumahnya.
ADVERTISEMENT
Dengan wayang tersebut, Awan bisa berlatih mendalang sendiri dengan beragam tokoh pewayangan, khususnya tokoh wayang favoritnya, yakni Wisanggeni. Selain Wisanggeni, Awan juga mengagumi tokoh Brotoseno dan Gatotkaca.
"Saya suka karakter mereka karena kuat dan pemberani," imbuh Awan.
Saat Basra berkunjung ke rumahnya, Awan menunjukkan kepiawaiannya jadi dalang. Diiringi gamelan yang dimainkan sang kakek, Awan mementaskan lakon Perang Kembang antara Cakil melawan Janaka.
Untuk mengasah kemampuannya mendalang, Awan sempat ikut Sanggar Bolodewo di Genteng Kali. Dan sekarang Awan ikut dalang Ki Surono Gondo Taruno di Perumahan RRI. Di sekolah Awan juga ikut ekstra kurikuler karawitan.
Meski cukup piawai mendalang, namun Awan tak pernah mengikuti kompetisi dalang.
"Ndak pernah ikut lomba karena ndak ada yang dampingi. Cuma dulu sempat pentas di Jembatan Merah Plaza (JMP)," ujar sang nenek, Musringah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut Musringah, Awan rutin tampil jadi dalang setiap Sabtu malam. Bertempat di teras rumahnya, Awan tampil bersama sang kakek.
"Setiap Sabtu malam, Awan main wayang sama kakeknya, yang nonton ya anak-anak kampung sini," pungkas Musringah.