Kisah Nissa, Hampir Drop Out Hingga Sukses Berbisnis Spa di 6 Kota

Konten Media Partner
25 Maret 2021 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raden Khaurunnisa Thifal Nabila wisudawan berprestasi wirausaha dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair). Foto-foto: Dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Raden Khaurunnisa Thifal Nabila wisudawan berprestasi wirausaha dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair). Foto-foto: Dok.pribadi
ADVERTISEMENT
"Accept your flaws, learn from the mistakes, be persistent, and be you," begitulah pesan yang dituturkan oleh Raden Khaurunnisa Thifal Nabila wisudawan berprestasi wirausaha dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) priode wisuda Maret 2021.
ADVERTISEMENT
Baginya pernyataan tersebut juga dapat menjadi pelecut semangat dalam menjalani hidup.
Kepada Basra, perempuan yang akrab disapa Nissa ini bercerita jika ia harus mengorbankan kuliahnya hingga hampir drop out demi mengembangkan bisnis Ayra Home Spa yang sudah ia rintis sejak 2016 silam.
Bahkan butuh waktu enam tahun bagi Nissa agar dapat menyelesaikan studi S1 Manajemen di FEB Unair.
"Jadi perjalanannya cukup panjang. Pas semester tiga mulai ingat tujuan awal aku ambil itu untuk usaha. Pada semester itu juga aku mulai kerja part time, gabung dengan komunitas entepreneur, dan akhirnya mulai merintis usaha," kata Nissa pada Basra, Kamis (25/3).
Nissa mengungkapkan, dalam perjalanan mengembangkan bisnis tersebut ia harus belajar menjadi terapis selama tiga bulan lamanya agar bisa mendapatkan sertifikasi, hingga belajar mengenai seluk beluk dalam membangun bisnis.
"Sebetulnya memang dari awal aku ada interest di bidang ini. Sempat punya cita-cita jadi dokter. Karena dulu sempat kuliah di kedokteran selama 1 semester. Karena satu dan lain hal nggak lanjut. Untuk itu, akhirnya aku nyari usaha pengobatan tradisional, salah satu bentuknya massage," kata perempuan kelahiran Bogor, 4 Desember 1996 ini.
ADVERTISEMENT
Terkait kendala yang dialami Nissa dalam menjalankan bisnis tersebut, ia mengaku mengalami kesulitan dalam mencari terapis. Bahkan ia butuh waktu sekitar 2 tahun untuk menemukan terapis yang cocok.
"Terapis ini kan bagian penting dalam menjalankan bisnis ini. Setelah aku terjun di dalamnya, terapis itu ada dua, berpengalaman dan enggak. Kebanyakan yang berpengalaman dia agak susah kita kasih masukan terus rawan sabotase. Yang satunya, masih perlu belajar dan butuh jam terbang. Kadang kita hoki-hokian ini," ungkap Nissa.
Berkat usaha dan kerja kerasnya, kini usaha yang digeluti Nissa sudah memiliki enam cabang yang tersebar di berbagai kota. Di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Malang, Jambi, Makasar, dan Padang.
Bahkan sekarang, Nissa sudah mempunya sekitar 60 terapis. "Awalnya dulu hanya ada satu terapis saja. Alhamdulillah sekarang sudah ada 60 terapis," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Nissa berpesan kepada anak-anak muda untuk tidak takut mencoba dan gagal.
"Kita itu harus haus akan ilmu dan mau belajar. Karena sekarang apa-apa serba cepat berubah. Kalau kita nggak mau belajar hal-hal baru atau nggak mau berusaha itu agak susah ngikutin perkembangan zaman. Kita harus sadar apa itu kelemahan diri kita, dan harus diterima. Kita jadikan acuan supaya besok bisa jadi lebih baik," pungkasnya.