news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Klinik di Surabaya Bikin Film untuk Cegah Perempuan Jadi Korban Bullying

Konten Media Partner
21 April 2022 15:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Executive Producer sekaligus Project Manager film 'Ujung Penantian' Emma Bawazeer. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Executive Producer sekaligus Project Manager film 'Ujung Penantian' Emma Bawazeer. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Momen peringatan Hari Kartini tak terlepas dari pembahasan seputar emansipasi perempuan, dan kesetaraan gender menjadi hal yang paling disorot. Emansipasi perempuan tak hanya terkait dengan kesetaraan gender tapi bagaimana menjadi sosok perempuan seutuhnya yang selalu diidentikkan dengan mampu melahirkan anak.
ADVERTISEMENT
Padahal tak semua perempuan beruntung bisa memiliki keturunan. Jika sudah menikah namun tak juga memiliki keturunan, perempuan kerap menjadi sasaran bullying termasuk dari keluarga dekatnya. Berangkat dari fenomena ini menggelitik Emma Bawazeer menuangkannya dalam sebuah karya film berjudul 'Ujung Penantian'.
"Perempuan yang sudah menikah tapi tidak juga memiliki keturunan pasti akan jadi sasaran bully termasuk oleh keluarga sendiri. Perempuan kerap disalahkan jika belum memiliki anak, padahal masalah tidak hanya dari sisi istri tapi suami juga," ungkap Emma, disela peluncuran film pendek 'Ujung Penantian', Kamis (21/4).
Menurut Emma, hamil dan melahirkan bukanlah kedua hal yang membuat perempuan itu utuh. Sejatinya perempuan yang utuh adalah yang sebanyak banyaknya memberikan manfaat bagi sesama.
ADVERTISEMENT
Ingin berkontribusi memberikan konten inspiratif bagi perempuan, Integrata Production menjembatani kolaborasi Sarung Mangga dengan Medicelle Clinic Surabaya melahirkan film 'Ujung Penantian'.
"Ide yang kita angkat adalah dari banyaknya cerita pasangan suami istri yang belum dikaruniai momongan dan mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sekitar," tandas executive producer sekaligus project manager film 'Ujung Penantian'.
Dikatakan Emma, pemilihan pemain dalam film ini adalah suami istri sesungguhnya di kehidupan nyata. Ini agar bisa lebih menghayati peran. Mereka adalah pasangan suami istri Jebby Az-Zahra dan Rizki Antasari, kemudian dr Sahar Bawazeer SpB dan dr Niken Wening SpOG yang merupakan dokter spesialis Medicelle Clinic.
"Motivasi atau tujuan dari pembuatan film ini sebenarnya adalah untuk menghilangkan stigma negatif pandangan masyarakat mengenai pasangan suami istri yang belum memiliki momongan. Juga mengedukasi tentang proses program kehamilan dan apa yang harus dilakukan ketika ada benjolan di payudara pada saat program hamil berlangsung," jelas Emma.
ADVERTISEMENT
Proses syuting film ini, kata Emma, memakan waktu kurang lebih hanya 4 hari, berlokasi di tiga tempat yaitu perumahan Astonia Park View Gresik, Medicelle Clinic Surabaya, dan sebuah cafe di Surabaya.
"Proses syutingnya dari jam 11 pagi sampai jam 10 malam. Proses syutingnya menyenangkan karena mendapatkan banyak insight soal kesehatan reproduksi dan soal kesehatan payudara dari pakarnya. Selain itu, betul-betul bisa merasakan bagaimana stigma masyarakat terhadap pasangan suami istri yang belum memiliki momongan, juga terasa jelas bagaimana perjuangan Jebby dan Rizky untuk bisa mendapatkan buah hati," jelas Emma lagi.
Dikatakan Emma, film yang dapat dinikmati publik lewat channel streaming video ini sengaja diluncurkan di hari Kartini karena pihaknya ingin menghighlight perjuangan perempuan yang mungkin masih belum banyak orang menilai betapa besarnya perjuangan perempuan di tengah stigma belum mendapatkan keturunan.
ADVERTISEMENT