Kronologi Terungkapnya Bocah 6 Tahun di Surabaya yang Tewas Dianiaya Ibu Kandung

Konten Media Partner
25 November 2022 9:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penganiayaan anak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penganiayaan anak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang bocah perempuan berusia 6 tahun di Surabaya meninggal dunia akibat dianiaya ibu kandungnya. Bocah malang itu berpulang pada Senin (21/11) dini hari.
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Arief Rizky mengatakan, awal terungkapnya kasus ini setelah pihaknya mendapat telepon dari RSUD dr Soewandhie.
"Kami mendapat telepon dari RSUD dr Soewandhie pada Senin pagi. Ini bukan pembunuhan, tapi penganiayaan yang mengakibatkan kematian," kata Arief, Jumat (25/11).
Pihak rumah sakit, lanjut dia, menghubungi Polres Pelabuhan Tanjung Perak karena ada seorang bocah perempuan yang diantarkan keluarga.
"Infonya (disebut) jatuh dari kamar mandi. Tapi dari ciri-ciri luar banyak lebam," ungkapnya.
Banyaknya luka lebam itu membuat pihak RS Soewandhie memutuskan untuk menghubungi kepolisian. Sehingga proses penyelidikan pun dimulai.
"Kita otopsi (korban)," kata Arief.
Pihaknya juga melakukan interogasi pada keluarga, ibu, dan tetangga almarhumah.
"Baru ketahuan (tindak penganiayaan). Kita amankan pelaku Selasa (22/11))," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pelaku penganiayaan, lanjut dia, adalah ibu kandung korban dan kawannya. Korban sebelumnya memang tinggal bersama kedua pelaku.
"Modus operandinya berdasarkan hasil interogasi kita tersangka ini melakukan penganiayaan terhadap korban di mana tersangka dan korban ini masih ada hubungan keluarga, yakni ibu kandung dan anak kandung," jelas Arief.
"(Korban) dipukul menggunakan alat-alat, ada yang sandal, ada yang kentrungan (gitar kecil). Kenapa dipukul? Motifnya adalah tersangka kesal dengan korban. Jadi kesal dengan korban kalau diperintah lambat, tidak sesuai dengan kemauan pelaku," imbuhnya.