Kualitas Tidur Terjaga Jadi Kunci Badan Bugar di Masa Pandemi

Konten Media Partner
7 Desember 2020 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Profira Aestethic & Anti-Aging Clinic, dr. Fifin Marini. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
CEO Profira Aestethic & Anti-Aging Clinic, dr. Fifin Marini. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi COVID-19, menjaga tubuh tetap bugar menjadi hal penting. Daya tahan tubuh yang kuat akan membuat tubuh tetap bugar meski harus beraktivitas di luar rumah.
ADVERTISEMENT
CEO Profira Aestethic & Anti-Aging Clinic, dr. Fifin Marini, mengatakan menjaga tubuh tetap bugar di masa pandemi dapat dilakukan melalui beberapa cara sederhana, salah satunya menjaga kualitas tidur.
"Menjaga tubuh tetap bugar dapat dilakukan mulai dari hal terkecil, misalnya memperhatikan jam tidur. Normalnya tubuh memerlukan jam tidur antara 7-8 jam sehari. Itu akan membuat tubuh tetap bugar," jelasnya kepada Basra, Senin (7/12).
Apabila tidak bisa memenuhi porsi tidur yang ideal, setidaknya harus tidur minimal selama 6 jam.
Selain jam tidur, kata dr. Fifin, untuk menjaga tubuh tetap bugar di masa pandemi, disarankan untuk meningkatkan imun tubuh melalui konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Konsumsi suplemen vitamin juga dianjurkan sesuai kebutuhan tubuh masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tips berikutnya adalah olahraga. Aktivitas ini menjadi komponen penting yang tak boleh terlewat.
"Olahraga bisa melancarkan sirkulasi darah dan membuat produksi hormon menjadi lebih baik. Tapi jangan diforsir ya. Olahraga yang seimbang tak perlu berlebihan," ingatnya.
Yang tak kalah penting untuk menjaga tubuh tetap bugar adalah perasaan dalam diri. Dikatakan dr. Fifin, perasaan senang mampu meningkatkan imun dalam tubuh.
Tak Mikir Untung
Hampir 10 bulan semua orang berjuang dalam situasi krisis akibat pandemi COVID-19. Berbagai sektor usaha terkena dampaknya, tak terkecuali dengan industri kecantikan dan perawatan diri.
Dikatakan dr. Fifin, industri kecantikan adalah salah satu sektor yang terdampak akibat krisis perekonomian dan kebijakan social distancing yang wajib dilakukan demi memutus rantai COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita tidak bisa memikirkan soal untung, masih bisa bertahan saja sudah bagus," tukasnya.
Dijelaskan dr. Fifin, jika aktivitas perawatan kecantikan semakin berkurang karena masyarakat yang lebih sering berada di rumah. Selain demi menghindari penularan virus corona, berbagai masalah ekonomi pun menjadi alasan bagi masyarakat untuk sejenak meninggalkan ritual perawatan kecantikan yang memakan biaya cukup banyak itu.
Ia mengungkapkan bahwa sejak pandemi, pelanggan lebih enggan untuk datang dan menjalankan perawatan di klinik kecantikan.
"Awalnya memang banyak yang takut untuk datang, tetapi dengan penerapan standar protokol kesehatan di klinik kecantikan kami, pelanggan sudah mulai berani datang. Meski masih belum 100 persen, tapi kami tetap bersyukur pelanggan sudah mau datang ke klinik kami untuk melakukan perawatan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan bahwa klinik kecantikan miliknya telah menerapkan standar protokol kesehatan, misalnya Rapid Test berkala bagi seluruh staf klinik hingga sterilisasi ruangan dan peralatan treatment.
Protokol tersebut dijalankan dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab menyangkut keamanan bagi pelanggan maupun staf klinik itu sendiri.