Mahasiswa Undika Bikin Aplikasi "Trash-Cash", Tukar Sampah dengan Uang

Konten Media Partner
23 Februari 2020 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Trash-Cash versi Beta. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Trash-Cash versi Beta. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Lima mahasiswa Universitas Dinamika (Undika) Surabaya baru saja menciptakan sebuah aplikasi alat tukar sampah yang diberi nama Trash-Cash.
ADVERTISEMENT
Kelima mahasiswa yang berkolaborasi membuat aplikasi Trash-Cash ini adalah Gita Puspita, Fadli Dzil, Heryawan Wisnuyana, Achmad Lukman, dan Aditya Martin.
"Jadi kami terinspirasi dari Surabaya Bus yang bisa bayar pakai sampai. Dari situ kami berpikir jika sampah mempunyai nilainya sendiri. Jadi selain mengurangi dampak sampah pada lingkungan, kita juga bisa dapat keuntungan dari sampah yang ditukar," kata Gita Puspita ketika ditemui Basra, (22/2).
Gita menjelaskan, dalam aplikasi Trash-Cash ini terdapat beberapa fitur pendukung seperti UMKM, Bank Sampah, barang, dan edukasi.
"Edukasi ini berisi tentang pengolahan sampah, berita terbaru soal sampah, hingga informasi harga per kilogram dari setiap jenis sampah," jelasnya.
Sampah kertas seperti buku tulis dan kardus dihargai mulai Rp 1.500 - Rp 2.500 per kg. Sedangkan untuk sampah plastik (botol kemasan) sekitar Rp 5.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Untuk proses penggunaan Trash-Cash, mahasiswa jurusan S1 Sistem Informasi ini mengungkapkan jika siapa saja bisa menggunakannya. Dimana masing-masing user harus log in terlebih dahulu agar mempunyai akun.
Setelah itu user bisa mulai transaksi menukarkan sampahnya. Baik sampah plastik maupun kertas. "Nah setelah itu, mereka akan mendapatkan e-money sesuai dengan jumlah sampah yang mereka tukarkan," ungkapnya.
Hasil penukaran sampah tersebut, nantinya akan disetorkan kembali ke bank sampah dan UMKM yang telah bekerjasama dengan Trash-Cash, untuk diolah kembali.
Saat ini aplikasi Trash-Cash sudah bekerjasama dengan Tris Flower, pengusaha daur ulang di Jambangan, Surabaya.
"Jadi dari UMKM ini akan diolah menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat. Entah itu kerajinan tangan, atau lainnya. Jadi biar sampah itu tidak dibuang begitu saja," kata Gita.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya aplikasi Trash-Cash, Gita berharap masyarakat bisa lebih peduli pada keadaan lingkungan, dan mulai mengolah sampahnya.
"Karena kalau sampah dibiarkan terus sampai menumpuk kan manusia juga yang repot. Jadi mulai sekarang, paling tidak mereka bisa sadar kalau sampah itu bisa dimanfaatkan," pungkasnya.