Mahasiswa di Surabaya Olah Gedebog Pisang Jadi Polybag Ramah Lingkungan

Konten Media Partner
2 September 2021 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Gedebog atau batang pohon pisang sering kali dibuang begitu saja oleh masyarakat karena dianggap sebagai limbah.
ADVERTISEMENT
Namun, di tangan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) gedebog pisang diolah menjadi polybag ramah lingkungan sebagai media tanam dan juga hiasan.
Fauzia Trisna salah satu anggota tim menjelaskan, ide tersebut muncul ketika ia dan timnya melihat banyaknya gedebog pisang di daerah Krembangan, Surabaya yang dibuang begitu saja.
"Setelah buah pisangnya diambil warga, gedeboknya itu dibuang jadi sampah berserakan. Akhirnya kita manfaatkan untuk membuat ini (polybag ramah lingkungan)," kata Fauzia pada Basra, Kamis (2/9).
Terkait proses pembuatan inovasinya, Fauzia menjelaskan, pertama batang pohon pisang dipotong kecil-kecil. Setelah itu, batang pohon pisang dihaluskan menggunakan blender atau penggilingan kompos.
"Kalau digiling pakai penggilingan kompos tekturnya lebih lembut dan warnanya lebih gelap. Kalau diblender, seratnya lebih kasar dan warna lebih cerah," jelas mahasiswa semester 7 ini.
Setelah halus, proses selanjutnya yaitu gedebog pisang diperas dan seratnya dikeringkan di bawah sinar matahari. Proses selanjutnya, serat yang telah kering dicampur dengan adonan air dan kanji yang sudah dimasak
ADVERTISEMENT
"Kalau semua adonan sudah tercampur jadi satu, tinggal kita siapkan media cetaknya aja. Lalu kita keringkan kembali," tambahnya.
Fauzia mengaku, jika inovasi tersebut bisa digunakan sebagai pengganti polybag tanaman yang biasanya terbuat dari plastik.
"Kalau polybag plastiknya kan dibuang dan menimbulkan sampah. Kalau ini bisa lagsung ditanam di dalam tanah. Kalau jadi pot juga bisa, bawahnya tinggal diberi tatakan saja," ungkapnya.
Selain itu, inovasi buatan Fauzia dan tim ini diklaim lebih kuat. "Kalau basah dia bisa lembek, tapi nanti kalau kena panas kering lagi. Yang penting gak kena hujan atau terinjak," tuturnya.
Ke depan, ia dan tim akan mengembangkan inovasi itu dan memberi pendampingan kepada warga Krembangan terkait cara pembuatan polybag ramah lingkungan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kia manfaatkan UMKM di sana (Krembangan) agar bisa dijual oleh warga. Jadi kita berikan pendampingan kepada warga di sana agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari limbah gedebog pisang ini," pungkasnya.