Mahasiswa di Surabaya Ubah Ban Bekas jadi Sofa Cantik

Konten Media Partner
30 Mei 2022 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Ban bekas termasuk ke dalam limbah yang sulit terurai. Maka tak heran, jika biasanya masyarakat membuangnya begitu saja tanpa mengolahnya.
ADVERTISEMENT
Namun di tangan Abdullah Zakarsyi, ban bekas tersebut diubah menjadi sofa cantik, nyaman, dan bernilai jual tinggi.
Abdullah mengatakan, awal mula inovasi itu dibuat karena ia melihat banyaknya ban mobil bekas yang sudah tidak layak pakai menumpuk di bengkel langganannya.
“Limbah ban bekas ini kan juga tidak bisa diurai, harus dibakar dulu tapi nanti malah menimbulkan polusi, oleh sebab itu saya ingin modif menjadi barang bernilai guna,” ujar Abdullah pada Basra, Senin (30/5).
Kemudian, alumnus Prodi S1 Desain Produk Undika ini membeli ban-ban bekas tersebut, dan beberapa peralatan lain seperti balok kayu, karet ban, paku, sekrup, lem, spons serta kain.
“Jadi setelah saya beli bannya, saya cuci bersih dulu lalu mulai memotong balok kayu untuk dijadikan dudukan,” ujarnya.
Abdullah menuturkan, digunakannya balok kayu tersebut agar nantinya sofa tidak mengempis saat diduduki.
ADVERTISEMENT
Setelah balok kayu dipasang dan dipaku di beberapa sisi dalam ban bekas, ia memasukkan karet ban dibagian tengah lubang ban bekas tersebut.
“Jika semua komponen di dalam tersebut terisi, tingga diberi spons dibagian atas dan juga melingkar keseluruhan agar empuk,” tambahnya.
Tak lupa, ia juga menutup bagian bawah sofa inovasinya ini dengan kayu dan juga tiang penyangga. “Finishingnya saya tutup keseluruhan dengan kain,” ungkap Abdullah.
Dalam membuat karya inovasi yang ia jadikan topik bahasan di Tugas Akhirnya ini, Abdullah membutuhkan waktu selama empat hari dan menghabiskan biaya kurang lebih sekitar Rp 250.000.
“Kesulitannya hanya saat proses menjahit kain penutup sofa itu, karena harus kan full melingkar dan harus menyesuaikan dengan motif kain yang saya pilih,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Abdullah sangat senang dengan karya inovasinya ini karena menjadi langkah kecil yang dapat membantu mengurangi limbah-limbah di lingkungan.
"Semoga dengan inovasi ini tercipta peluang lapangan kerja baru dalam hal pengelohan limbah sehingga dapat memberdayakan ekonomi masyarakat," pungkasnya.