Mahasiswa Jadi Agent of Change Hadapi Kekerasan Seksual

Konten Media Partner
13 Agustus 2021 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penutupan training creative skills. Training ini bertujuan mengapresiasi semangat mahasiswa dalam mengasah keterampilan untuk berkarya, serta memotivasi mereka untuk terus menyuarakan kepedulian sosial melalui karya kreatif.
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan training creative skills. Training ini bertujuan mengapresiasi semangat mahasiswa dalam mengasah keterampilan untuk berkarya, serta memotivasi mereka untuk terus menyuarakan kepedulian sosial melalui karya kreatif.
ADVERTISEMENT
Kekerasan seksual kerap terjadi di lingkungan kampus, dan mahasiswa rentan menjadi korban kekerasan. Kebanyakan dari kasus-kasus kekerasan seksual tidak memberikan keadilan kepada penyintas, bahkan banyak yang tidak diselesaikan secara hukum karena sistem hukum dan perundangan di Indonesia belum berperspektif korban. Pada saat yang sama, otoritas kampus cenderung menutupi dan mendorong agar kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di dalam institusi mereka diselesaikan di luar jalur hukum.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut mendorong desakan dari mahasiswa agar ada upaya untuk memastikan kampus mereka bebas dari kekerasan seksual. Sering kali akhirnya inisiatif untuk mencegah atau mengatasi kasus kekerasan seksual datang dari kelompok mahasiswa sendiri.
Berangkat dari fenomena tersebut Creative Skills Training dan Kompetisi Karya Kreatif dalam rangkaian kampanye berjudul “NO! GO! TELL!” pun digelar. Training ini bertujuan mengapresiasi semangat mahasiswa dan peserta umum dalam mengasah keterampilan untuk berkarya, serta memotivasi dan menyemangati mereka untuk terus menyuarakan kepedulian sosial melalui karya kreatif mereka.
"Diharapkan pelatihan ini dapat mendorong mereka untuk menjadi penggerak perubahan sosial. Pelatihan ini juga bertujuan memberdayakan mahasiswa dalam mengawal isu kekerasan seksual dan mendorong disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan seksual," ujar Ratu Ommaya, Head of Values, Community & Public Relations The Body Shop® Indonesia, penyelenggara Creative Skills Training, Jumat (13/8)
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Maya mengungkapkan, program creative skills training ini diikuti hampir 250 peserta dan meliputi pelatihan penulisan esai, podcast dan video pendek. Sebelum pelatihan, para peserta diwajibkan mengikuti pelatihan gender dan pelatihan storytelling dan penggunaan data dalam bercerita.
"Setelah program pelatihan, para peserta mengikuti kompetisi karya kreatif, yang pemenangnya diumumkan di dalam acara penutupan pada hari ini," imbuhnya.
Pihaknya, kata Maya, mengaku sangat senang melihat antusiasme dari para peserta. Hal ini menunjukkan semangat advokasi yang tinggi untuk menyuarakan kepedulian terhadap isu kekerasan seksual oleh mahasiswa, terlebih karena mereka rentan akan kekerasan seksual.
“Creative Skills Training sebagai bagian dari kampanye No! Go! Tell! berfokus pada dua aspek, yaitu Prevention (Pencegahan) dan Recovery (Pemulihan). Untuk aspek Prevention (Pencegahan), tujuan utamanya adalah membuat mekanisme keamanan bagi semua perempuan dan perempuan muda dalam mencegah mereka dari bahaya kekerasan seksual," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Devi Asmarani Editor in Chief Magdalene.co mengatakan pentingnya penguatan kapasitas mahasiswa menjadi agent of change lewat pelatihan karya kreatif.
"Karena itu selain mendapatkan pelatihan skill menulis, atau memproduksi podcast atau video, kami melihat penting bagi mereka (peserta) untuk mendapatkan pengetahuan dasar tentang gender dan tentang kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan seksual, agar semua memiliki perspektif yang lebih inklusif dan berpihak pada korban," paparnya.