Marhaban Yaa Dolanan, Acara Bermain Asyik Selama Ramadan

Konten Media Partner
7 Mei 2019 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cak Mus (berbaju merah), Pendiri Kampoeng Dolanan, sedang mengajari anak bermain egrang. Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Cak Mus (berbaju merah), Pendiri Kampoeng Dolanan, sedang mengajari anak bermain egrang. Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Amelia Salsabila Khairunnisa tak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya saat dia mencoba permainan dakon dan bola bekel. Maklum permainan tradisional ini mulai jarang dimainkan semenjak masuknya gadget. Tak hanya Amelia yang girang, Muhammad Fiqri Syahputra juga happy karena bisa bermain egrang, gasing, dan masih banyak lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau main gadget kan kita harus liat layar terus. Bisa bikin mata capek. Kalo permainan tradisional gini kita bisa lebih seru sama teman-teman," kata Fiqri saat ditemui Basra (7/5).
Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
Hari ini Amelia, Fiqri dan banyak teman lainnya memang kedatangan Komunitas Kampoeng Dolanan dan rombongan mahasiswa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Surabaya.
Kunjungan mereka ke Kampung Kedung Asem Gang 10 dalam rangka program Marhaban Yaa Dolanan untuk mengajak anak-anak di sana bermain saat Ramadan. Tentunya dengan memainkan permainan tradisional seperti egrang, gasing, bola bekel, dakon, dan lompat tali yang makin jarang dimainkan.
Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
"Kegiatan ini merupakan implementasi materi kuliah wawasan kebangsaan. Wawasan kebangsaan kan banyak salah satunya permainan tradisional. Nah dari situ saya ingin mengenalkan permainan pada anak-anak di kampung saya, biar mereka tidak terpaku main gadget," kata Venda Kusuma Apsari, selaku ketua kelompok.
ADVERTISEMENT
Venda berharap anak-anak ini bisa melestarikan tradisional. Karena dengan bermain permainan tradisional mereka bisa lebih akrab dengan teman-temannya. "Bahan-bahannya juga mudah di cari. Kalau mereka main gadget seperti PUBG, Mobile Legend kan harus beli kuota dulu. Kan mahal itu," pungkasnya. (Reporter : Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)