Masuk Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat Surabaya Waspada Puting Beliung

Konten Media Partner
26 Oktober 2020 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Himbauan BMKG Juanda kepada masyarakat Surabaya terkait pancaroba, salah satunya akan terjadinya angin puting beliung.
zoom-in-whitePerbesar
Himbauan BMKG Juanda kepada masyarakat Surabaya terkait pancaroba, salah satunya akan terjadinya angin puting beliung.
ADVERTISEMENT
Hujan yang mengguyur Kota Surabaya beberapa hari ini dinilai sebagai pancaroba yang merupakan peralihan musim kemarau ke penghujan. Pancaroba ini ditandai kondisi cuaca yang tidak menentu, dari panas tiba-tiba hujan, dari angin tenang tiba-tiba berubah menjadi angin kencang, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Surabaya sekarang masuk pancaroba, masih peralihan ya. Potensi hujan masih jarang, tapi perlu diantisipasi potensi cuaca ekstrim," ujar Teguh Tri Susanto, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, kepada Basra, Senin (26/10).
Dikatakan Teguh, cuaca mendung, panas dan hujan seringkali terjadi mendadak di wilayah Surabaya. BMKG menghimbau masyarakat Surabaya mengantisipasi terjadinya hujan mendadak hingga terjadinya angin puting beliung di masa pancaroba ini.

"Selalu waspada dan harus berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim yang terjadi seperti puting beliung, hujan lebat bersamaan dengan kilat/petir, dan sebagainya," imbuh Teguh.
BMKG, lanjut Teguh, menyarankan masyarakat melakukan beberapa hal terkait antisipasi cuaca ekstrem pada saat ini. Masyarakat bisa mulai memperbaiki atap rumah, membersihkan sampah yang menghambat laju air, memeriksa pohon dan papan reklame/baliho, waspada gangguan kesehatan, dan menjaga daya tahan tubuh.
ADVERTISEMENT
Teguh juga berharap kerjasama dari masyarakat untuk saling antisipasi terjadinya bencana di musim hujan mendatang.
Musim hujan, lanjut Teguh, diperkirakan mulai akan berlangsung pada awal November mendatang. Sedangkan puncak musim penghujan akan terjadi pada Januari 2021.