Mengenal Anosmia dan Dysgeusia, Gejala Baru COVID-19 yang Sering Menginfeksi

Konten Media Partner
29 September 2020 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Anosmia (hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau) dan dysgeusia (hilanganya kemampuan mengecap) kini menjadi dua gejala baru infeksi virus corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
Pasalnya, setengah dari jumlah pasien yang positif COVID-19 mengalami gejala tersebut.
dr. Rosydiah Rahmawati, Sp.THTKL mengatakan jika penyebab anosmia bervariasi. Mulai dari infeksi virus, bakteri, alergi, kelainan dari bentuk rongga hidung, hingga kelainan saraf tulang hidung.
Rosi mengungkapkan, di Italia 64 persen pasien yang terinfeksi COVID-19 mengalami anosmia, sementara di Korea sebanyak 30 persen pasien mengalami hal yang sama.
"Kalau di Surabaya sendiri kita lagi mengumpulkan datanya, jadi masih belum final. Kalau praktik pribadi, setiap hari kasus tersebut (anosmia) tambah banyak. Beberapa pasien saya yang mengalami gejala tersebut dan melakukan rapid tes, hasilnya juga menunjukkan reaktif," ungkap Rosi ketika dihubungi Basra, Selasa (29/9).
Staf medis THTKL RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini menjelaskan virus COVID-19 dapat masuk melalui hidung dan tenggorokan. Dimana ketika virus tersebut bermukosa di hidung bagian atas dan cocok, maka virus dapat mengganggu indra penciuman.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal itu, Rosi menuturkan jika Kekuatan dari daya tahan menjadi salah satu obat mujarab agar dapat sehat kembali.
Pixabay.
"Kalau imunitas baik, banyak minum vitamin, bisa menjaga diri dan bisa isolasi mandiri biasanya cepat sembuh. Kalau tidak ya bisa ke dokter THT agar diberikan obat semprot hidung untuk mengurangi inflamasi virus di mukosa," ucapnya.
Sementara untuk mengatasi dysgeusia atau hilanganya kemampuan indra pengecap seseorang untuk merasakan sesuatu, biasanya para dokter akan memberikan vitamin untuk mengembalikan daya imun tubuh.
"Karena kemungkinan ada infeksi virus. Biasanya kita kasih vitamin, kalau ada gejala lain baru kita kasih anti virus," kata Rosi.
Tak lupa, selain mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, Rosi juga membagikan tips agar terhindar dari anosmia dan dysgeusia.
ADVERTISEMENT
"Saya menyarankan orang-orang yang beraktivitas di luar untuk mencuci hidung. Misal setelah keluar rumah, masuk ke dalam rumah lepas masker kalau bisa cuci hidunya. Dengan cuci hidung virus itu bisa kalah," pungkasnya.