Menyiasati Millenial Golput, KPU Surabaya Ingatkan Pesan Ini

Tim BASRA (Berita Anak Surabaya)
Bacaan Sehat Anak Surabaya | Partner Resmi kumparan 1001 Media Online
Konten dari Pengguna
11 Februari 2019 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim BASRA (Berita Anak Surabaya) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilu Serentak diadakan 17 April 2019
Enam puluh enam hari jelang pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2019, KPU Kota Surabaya, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Relawan Demokrasi, semakin rajin sosialisasi ke instansi pendidikan, komunitas, dan warga di berbagai kelurahan di Surabaya. Cara ini dilakukan agar partisipasi masyarakat dalam Pemilu menjadi tinggi, dan angka Golput bisa ditekan.
ADVERTISEMENT
Pemilih pemula ini menurut Muhammad Kholid Asyadulloh, S.Pdi, M.Pd, Komisioner KPU Surabaya Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, digolongkan dua, mereka yang baru genap berusia 17 tahun dan mereka yang baru pertama mencoblos di usia 21 tahun. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan KPU Surabaya agar pemilih pemula tidak golput. ’’Pemilih pemula harus paham kenapa suara mereka penting. Saat sosialisasi kami pakai contoh-contoh yang mudah mereka pahami. Misal kalau mereka tidak memilih dengan pilihan tepat, maka kemudahan-kemudahan yang mereka pernah dapat seperti sekolah gratis misalnya, itu bisa saja berubah. Karena ternyata kebijakan anggota dewan yang terpilih tidak memperjuangkan lagi kemudahan tersebut,’’ kata Kholid (11/2).
Dengan bahasa yang sederhana, Kholid berharap 170.800 pemilih di bawah usia 20 tahun bisa ikut memberi perubahan lebih baik untuk Surabaya, Jawa Timur, dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut data KPU Surabaya yang disampaikan Muhammad Kholid Asyadulloh, S.Pdi, M.Pd, Komisioner KPU Surabaya Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, tahun ini ada 2.131.756 pemilih yang terdiri dari laki-laki 1.041.522, dan 1,090.234 perempuan. Mereka tersebar di 8.146 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 154 kelurahan dan 31 kecamatan se-Surabaya.
Dari sisi usia, pemilih terbanyak adalah mereka yang berusia dalam rentang 31-40 tahun. Jumlahnya mencapai 552.631 pemilih. Urutan berikutnya adalah pemilih berusia 21-30 tahun, dengan jumlah 409.236 pemilih. Urutan berikutnya secara kuantitas adalah pemilih berusia 51-60 tahun (391.232 orang), 41-50 tahun (382.308), di atas 60 tahun (225.549), dan terakhir pemilih yang berusia kurang dari 20 tahun yang mencapai 170.800.
ADVERTISEMENT
Adapun 3.650 pemilih di antaranya adalah pemilih difabel. Mereka meliputi difabel daksa 1.149 pemilih (31,48 %), difabel netra 201 (5,51 %), dan difabel bisu-tuli sebanyak 362 (9,92 %). Kemudian difabel grahita sebanyak 301 pemilih (8,25 %) dan difabel lain mencapai 1.637 pemilih atau 44,85 %. (Reporter : Windy Goestiana)