Mir4culous Trust, Pameran Lukisan Kolaborasi Pelukis dan Jurnalis di Surabaya

Konten Media Partner
20 Maret 2021 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran lukisan bertajuk 'Mir4culous Trust' yang merupakan kolaborasi pelukis dan jurnalis di Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pameran lukisan bertajuk 'Mir4culous Trust' yang merupakan kolaborasi pelukis dan jurnalis di Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Bertajuk 'Mir4culous Trust', pameran lukisan yang digelar di Surabaya Suite Hotel ini menampilkan karya yang tak biasa. Karya yang dipajang dalam pameran yang berlangsung hingga 3 April 2021 itu menampilkan kolaborasi lukisan karya pelukis dan jurnalis.
ADVERTISEMENT
Ada sekitar 15 pelukis yang menggelar karya mereka di pameran tersebut. Selain dari Surabaya, para perupa ini juga datang dari Pasuruan, Sidoarjo, Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Sedangkan jurnalis yang unjuk karya adalah para pemburu berita senior di Kota Pahlawan. Di antaranya M Anis, Dodo HW, Ama Dina, dan Heti Palestina Yunani.
"Mir4culous Trust adalah ‘Ajaibnya Kepercayaan’. Tanpa kepercayaan, kami tak bisa bertahan, dan tak akan ada kesempatan pameran di masa pandemi ini,” ujar Budi Bu, koordinator pameran, kepada Basra, Sabtu (20/3).
Dalam pameran ini pelukis asal Surabaya tersebut menampilkan karya berjudul ‘Bapak Pluralisme’ yang menampakkan sosok KH Abdurrahman Wahid. Ada pula lukisan berjudul ‘Mbah Moen’. Budi Bu menampilkan sosok ulama karismatik KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang sangat disegani karena selalu tampil sederhana.
M. Anis, jurnalis senior di Surabaya yang punya passion besar di bidang seni lukis, menyuguhkan karya lukisan berjudul ‘Dan Daun-Daun’.
ADVERTISEMENT
Lukisan berukuran 50×50 cm itu merupakan hasil goresan cat acrylic dan cat minyak di atas kanvas dan menggambarkan sebuah kursi terbuat dari kayu dan di salah satu kakinya ditumbuhi tanaman. Di atas gambar kursi itu ada lembaran daun lebar membentang sangat lebar dengan perpaduan warna hijau dan cokelat.
"Pameran ini menjadi solusi untuk mengeluarkan karya yang sudah menumpuk dari studio para pelukis,” ujar penggagas Pasar Seni Lukis Indonesia ini.
Menurut Anis, di masa pandemi para pelukis justru sangat produktif lantaran mereka banyak menghabiskan waktunya di rumah seperti juga sebagian besar penduduk di segala penjuru bumi ini.
Namun, kata Anis, para seniman itu tidak tahu mau diapakan karya lukis tersebut, karena belum memungkinkan untuk menggelar pameran.
Lukisan karya Dodo HW, jurnalis foto senior di Surabaya
Sementara itu Dodo HW, jurnalis foto senior di Surabaya, mengaku berkesempatan mengaktualisasikan diri dalam bentuk lukisan pada pameran ini.
ADVERTISEMENT
“Pameran ini sangat positif sebagai ajang kreatif dan ekspresi sebagai jurnalis yang menyukai seni lukis,” tukasnya.
Dodo berharap, pameran ini bisa membangkitkan gairah para seniman dalam berkarya dan mengisi aktivitasnya dengan kreativitas menuju industri kreatif yang memiliki nilai tambah.
Dalam pameran tersebut, Dodo menampilkan lukisan berjudul ‘Under Full Moon’ yang dibuat dengan goresan acrylic di atas kanvas ukuran 60×60 cm.
“Ini menggugah kembali akan gejolak jiwa melukis saya yang terhenti sejak tahun 2009,” pungkasnya.