One Pesantren One Product, Berdayakan 6 Ribu Pesantren di Jatim

Konten Media Partner
23 Agustus 2019 10:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Ada lebih dari 6 ribu pesantren di Jawa Timur. Melihat potensi yang besar ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa berupaya untuk memberdayakan Ponpes dan lingkungannya dalam menuju kemandirian di berbagai bidang, salah satunya lewat Program One Pesantren One Product (OPOP).
ADVERTISEMENT
OPOP merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan masyarakat sekitar pesantren.
"Di Jawa Timur jumlah pesantrennya banyak ada lebih dari 6 ribu pesantren. Cuma banyak di antara mereka yang tidak mendapat pendampingan secara komprehensif. Artinya kualitasnya, jejaring marketnya, kalau bahasa saya mungkin ada yang memang belum punya GPS," kata Gubernur Khofifah usai peresmian OPOP Training Center di Unusa, Kamis (23/8).
Dalam OPOP ada tiga pilar penting yaitu santripreneur, pesantrenpreneur, dan sociopreneur. Santripreneur dilatih menghasilkan produk unik sesuai syariah yang berorientasi pada kemanfaatan dan keuntungan, sedangkan pesantrenpreneur memberdayakan koperasi pondok pesantren untuk menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal, nasional, dan internasional. Sedangkan sociopreneur pemberdayaan dilakukan dengan beragam inovasi sosial, berbasis digital teknologi dan kreativitas secara inklusif.
ADVERTISEMENT
Khofifah berharap selain Unusa, OPOP Training Center juga bisa dibangun di Perguruan tinggi lainnya di Jatim.
"Tidak hanya menyiapkan kemandirian pesantren saja tapi juga kemandirian santrinya. Nanti setelah lulus dari pesantren mereka lebih siap untuk mandiri lewat sektor apapun. Memandirikan warga itu menjadi penting apalagi yang mandiri kemudian bisa membuka lapangan kerja," pungkas Khofifah. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)