Pakai Sistem Silvofischery, Pemkot Surabaya Panen 1,2 Ton Bandeng

Konten Media Partner
12 Maret 2021 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat panen perdana 1,2 ton bandeng, Jumat (12/3). Kesuksesan panen ini karena Pemkot Surabaya menerapkan sistem silvofischery. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat panen perdana 1,2 ton bandeng, Jumat (12/3). Kesuksesan panen ini karena Pemkot Surabaya menerapkan sistem silvofischery. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Pemkot Surabaya berhasil menerapkan sistem silvofischery dalam budidaya ikan bandeng di lahan seluas 1 hektar di kawasan mangrove Wonorejo. Alhasil, Pemkot Surabaya pun sukses memanen sebanyak 1,2 ton ikan bandeng.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sistem silvofischery yang diterapkan yakni dengan menggabungkan antara sektor perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan mangrove.
Silvofishery merupakan salah satu program alternatif untuk menjaga pelestarian hutan mangrove. Tepatnya, sebuah program budidaya di kawasan pertambakan tradisional yang bermuara untuk kepentingan pelestarian lingkungan hutan bakau.
"Melalui sistem silvofischery yang diterapkan, Pemkot berharap warga mendapatkan manfaat dari hasil perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan mangrove," ujar Eri, disela panen perdana 1,2 ton bandeng, Jumat (13/3).
Tambak yang dikelola Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya ini menabur benih bandeng pada Oktober 2020.
Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menambahkan, ikan bandeng yang ditabur sebanyak 10 ribu ekor.
ADVERTISEMENT
“Misalkan dengan kematian 30 persen, ada sekitar 1,2 ton yang dipanen hari ini.
Juga ada udangnya," ujar Yuniarto.
Ke depan, kata dia, aset-aset pemkot lain yang sudah terdata, baik berupa tambak maupun lahan pertanian, bakal dimanfaatkan untuk membantu perekonomian warga.
“Nanti kita identifikasi yang berupa tambak. Sebagian nanti ada mangrove, sebagian ada tambak yang bisa dimanfaatkan warga. Jadi warga budidaya dan hasilnya bisa dijual untuk membantu perekonomian di situ,” pungkasnya.