news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dokter di RSUD Soewandhie Meninggal karena Tertular dari Pasien yang Tak Jujur

Konten Media Partner
28 April 2020 5:12 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ucapan duka cita dari RSUD dr. Soewandhie untuk dr. Berkatnu Indrawan Janguk.
zoom-in-whitePerbesar
Ucapan duka cita dari RSUD dr. Soewandhie untuk dr. Berkatnu Indrawan Janguk.
ADVERTISEMENT
Kejujuran itu mahal harganya. Bahkan di masa pandemi Corona seperti sekarang, kejujuran itu seharga nyawa. Seorang dokter di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19 setelah tertular dari pasien yang dia tangani.
ADVERTISEMENT
Dokter tersebut bernama Berkatnu Indrawan Janguk. Dokter Berkatnu memang masuk dalam salah satu tim medis yang bertugas menangani pasien COVID-19 di IGD Soewandhie.
Menurut keterangan Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, drg. Febria Rachmanita, dokter Berkatnu diketahui tertular COVID-19 dari seorang pasien positif COVID-19 asal Pemalang, Jawa Tengah, yang dirawat di Soewandhie.
Saat dokter Berkatnu berinteraksi dengan pasien tersebut, si pasien tidak jujur kalau dirinya sudah dinyatakan positif COVID-19. Di samping itu, dokter Berkatnu juga diketahui memiliki riwayat asma.
“Dia memang punya penyakit bawaan asma, pertama kali almarhum ambil swab itu tiga minggu yang lalu dan hasilnya positif. Terus swab lagi negatif, terus swab lagi negatif. Tapi, ternyata tubuhnya tidak bisa membentuk imun,” jelas Febria atau yang akrab disapa Feni ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari terakhir saat dirawat di ICU, kondisi dokter Berkatnu sempat membaik. Bahkan pada Minggu pagi (26/4) kondisinya juga membaik. Namun kemudian terjadi pembengkakan pada jantung.
Almarhum dinyatakan meninggal dunia pada Senin (27/4) pukul 17.45 WIB.
Feni berharap, ke depan tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal saat menangani pasien COVID-19 baik itu perawat maupun dokter.
“Perawat sama dokter adalah garda terdepan. Walaupun mereka menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap, tapi saya harap tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal dunia," simpulnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
-----
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.