Pelajar dan Mahasiswa di Indonesia Butuh Banyak Pembelajaran Berbasis Proyek

Konten Media Partner
28 November 2022 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay
ADVERTISEMENT
Ketiadaan passion atau semangat dalam diri pelajar saat bersekolah maupun berkuliah, merupakan akar masalah jebloknya pencapaian pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Periode 2019-2022, Wikan Sakarinto PhD, dalam Seminar dan Peluncuran Modul MBKM di SEVIMA Platform.
"Pasalnya, tak sedikit pelajar yang akhirnya mengikuti pelajaran karena terpaksa, bukan karena keinginan sendiri," ungkap Wikan, Senin (28/11).
Guna mencegah hal itu, Wikan membagikan beberapa tips kepada para pelajar atau mahasiswa agar dapat menumbuhkan passion-nya.
Hal pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan memadatkan kurikulum hardskill. Wikan melihat bahwa pelajaran hardskill (teknis) bisa dipersingkat dan dipadatkan.
Ia menyarankan, pelajaran seperti itu diletakkan di semester paling awal. Sehingga di semester selanjutnya, pelajar berkesempatan untuk mengembangkan diri sesuai passion, sekaligus memperkuat karakternya.
“Materi dasar umum, teknis, kalau kuliah sebisa mungkin diletakkan di semester dua, tiga, atau lima. Sehingga di semester selanjutnya mereka bisa mengeksplorasi diri dan sudah memiliki bekal yang cukup,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Tips kedua yaitu mengembangkan pembelajaran berbasis proyek dan teaching factory. Dalam hal ini, mahasiswa dapat diajak untuk mengerjakan proyek manufaktur sekaligus memasarkan proyek itu sendiri.
Integrasi inilah yang disebut Wikan sebagai konsep pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dan teaching factory.
"Konsep ini baru pertama kali saya lakukan di Indonesia. Selama ini sudah banyak mahasiswa mengerjakan proyek, namun proyeknya merupakan penugasan dari dosen. Bukan atas inisiatif sendiri," ucapnya.
Terakhir yaitu memanfaatkan program merdeka belajar dan kampus merdeka. Menurutnya, program tersebut sudah cukup berkembang pesat dalam memberikan kesempatan pelajar untuk eksplorasi diri di luar lembaga pendidikannya.
Ia pun mengajak semua pihak di dunia pendidikan untuk terus memanfaatkan program ini, karena bisa memberikan pelajar pengalaman nyata di dunia kerja.
ADVERTISEMENT
“Kampus itu bukan dunia nyata! Jadi, mari program yang sudah dibentuk untuk kegiatan MBKM ini dikawal agar bisa mengembangkan passion mahasiswa dengan pengalaman dunia nyata," tukasnya.