Konten Media Partner

Pemuda di Filipina Manfaatkan Sampah Sayur dan Buah untuk Bikin Panel Surya

4 Desember 2020 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan yang memakai AuREUS karya Carvey Ehren Maigue. Foto-foto : The James Dyson Award
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan yang memakai AuREUS karya Carvey Ehren Maigue. Foto-foto : The James Dyson Award
ADVERTISEMENT
Menjadikan sampah sebagai sumber energi listrik terbarukan memang sudah banyak dikembangkan. Tapi bagaimana dengan sampah makanan? Seorang mahasiswa asal Filipina, Carvey Ehren Maigue baru-baru ini memenangkan The James Dyson Award karena mengolah sampah makanan menjadi sumber energi listrik untuk skala rumah tangga dan perkantoran.
ADVERTISEMENT
Bila sebelumnya kita tahu panel surya banyak terbuat dari material silikon, Carvey membuat panel suryanya dari sampah makanan yang sudah diolah.
Carvey, mahasiswa Mapua University Filipina.
Carvey, mahasiswa Mapua University ini mengatakan, panel surya buatannya bisa menyerap sinar UV dari matahari dari mengubahnya menjadi energi listrik terbarukan yang bersih. Bahkan saat langit sedang mendung.
" Seperti kita tahu daerah perkotaan memiliki paparan sinar UV yang berlebihan karena disebabkan bangunan kaca. Saya terinspirasi dari bagaimana aurora (northern lights) terjadi. Aurora terjadi saat aktivitas matahari meningkat dan menghasilkan energi tinggi (Gamma, UV). Energi tinggi itu lalu terdegradasi ke kondisi energi rendah (menjadi cahaya yang tampak) karena partikel bermuatan itu memasuki atmosfer Bumi (dan berinteraksi dengan partikel ionosfer yang menghasilkan pendaran cahaya yang berwarna seperti hijau, biru, ungu dan merah)," kata Carvey seperti dikutip dari laman James Dyson Award.
AuREUS dibuat dari sampah sayur dan buah.
Panel surya buatan Carvey terbuat dari olahan sampah buah dan sayuran yang telah diolah berbentuk cair dan dicampur ke dalam resin. “Saat terkena sinar UV, partikel-partikel luminescent dari sampah buah dan sayur itu bisa menyerap dan memancarkan kembali cahaya matahari karena reflektansi internal. Sel PV yang ditempatkan di sepanjang tepi berguna untuk menangkap cahaya tampak yang dipancarkan. Cahaya tampak yang ditangkap kemudian diubah menjadi listrik DC. Sirkuit pengatur akan memproses keluaran tegangan untuk memungkinkan pengisian baterai, penyimpanan, atau pemanfaatan listrik secara langsung," kata Carvey.
Inovasi yang diberi nama AuREUS ini memungkinkan foton (pembawa radiasi elektromagnetik) yang berenergi tinggi untuk diserap karena menggunakan sampah buah dan sayur. Dan karena dapat menangkap UV melalui awan dan memantul dari berbagai permukaan, sistem ini bekerja bahkan saat cuaca mendung.
“Kita bisa memakai AuREUS sebagai pengganti jendela kaca biasa sehingga seluruh bangunan dapat menjadi ladang energi surya vertikal. AuREUS dapat menjadi bagian dari pakaian, mobil, gedung, dan rumah kita. Ini adalah perubahan yang bisa kami lakukan untuk masa depan,” tutup Carvey.
ADVERTISEMENT