news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pendidikan Seks Juga Wajib untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Konten Media Partner
15 April 2019 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi by Google
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi by Google
ADVERTISEMENT
Sama seperti anak lainnya, anak berkebutuhan khusus (ABK) juga perlu diberikan pendidikan seks sejak dini. Ini seperti diungkapkan dr. Riksma Nurahmi Rinalti A., M.Pd, dosen prodi pendidikan khusus fakultas ilmu pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Sabtu (13/4).
ADVERTISEMENT
''Usia pubertas anak disabilitas sama dengan anak normal lainnya. Tapi mereka tidak tahu kondisi dalam tubuhnya, tidak paham, jadi harus diajarkan secara konkrit,'' ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, penting bagi orang tua anak berkebutuhan khusus untuk menyiapkan putra dan putrinya dalam aspek kehidupan seksual anak. Pasalnya, tidak seperti anak seusianya, ABK mungkin tidak banyak tahu soal seks.
"Karena itu, kalau tidak dibekali dengan pendidikan seks dari orang tua, anak bisa jadi tidak tahu apa-apa soal seksualitas. Hal ini membuatnya lebih rentan dimanfaatkan atau hal-hal lainnya yang tidak diinginkan," tegasnya.
ABK, kata Riksma, juga memiliki hasrat seksual. Libido mereka berfungsi normal. Ketika mereka sudah pubertas, mereka akan terdorong untuk melakukan berbagai kegiatan seksual. Misalnya seperti tertarik kepada lekukan tubuh orang lain, hingga keinginan untuk menyentuh bagian tubuh orang lain.
ADVERTISEMENT
"ABK tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mereka perlu diajarkan dengan baik untuk bisa membedakan mana yang boleh serta tidak boleh untuk dilakukan," imbuhnya.
Masa kanak-kanak merupakan masa yang sesuai untuk mengajari berbagai hal dan memberikan rambu-rambu peringatan dalam kehidupannya. Jadi, orang tua bisa mulai pendidikan seks sedini mungkin .
''Siapa saja yang boleh dan tidak boleh menyentuh area pribadinya. Termasuk bagaimana dan apa yang harus ia lakukan, ketika ada orang yang membuatnya tak nyaman secara seksual. Ini penting juga untuk diajarkan kepada ABK,'' paparnya.
Dalam hal menentukan area pribadi, Riksma menyarankan agar informasi harus diberikan sejelas-jelasnya. Sangat disarankan untuk langsung saja menyentuh area-area pribadi tersebut sambil menyebut nama.
ADVERTISEMENT
Selain meminta mereka untuk menolak bila disentuh di area pribadi, mereka pun harus berusaha minta tolong atau lari bila dipaksa orang lain yang membuatnya merasa tak nyaman.
"Mengedukasi soal seks dan reproduksi pada anak berkebutuhan khusus memang harus ekstra sabar. Karena ada kalanya, ia tak menangkap apa yang kita maksud, malah justru melakukan hal yang kontra dengan apa yang kita ajarkan. Tapi bagaimana pun, hal ini tetap harus dilakukan. Karena anak berkebutuhan khusus juga perlu dilindungi," jelasnya lagi.
ABK kadang kesulitan mengutarakan pikirannya, termasuk soal seksualitas. Jadi anak mungkin punya masalah tertentu, misalnya bingung kenapa dia mengalami mimpi basah. Namun, karena tidak bisa mengungkapkannya, ia bisa jadi frustrasi sendiri.
ADVERTISEMENT
''Itulah mengapa orang tua yang harus mengambil peran aktif dalam memberikan pendidikan seks yang mudah dimengerti seorang anak berkebutuhan khusus,'' pungkasnya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)