Perawat COVID-19 di Surabaya Berharap Insentif Tak Dicicil

Konten Media Partner
2 Juni 2021 15:46 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Misutarno, Ketua DPD PPNI Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Misutarno, Ketua DPD PPNI Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Setelah sempat mengalami keterlambatan, intensif perawat yang menangani pasien COVID-19 akhirnya dalam proses pencarian. Hal ini seperti diungkapkan
ADVERTISEMENT
Sekretaris Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur Misutarno.
"Kemarin memang ada keterlambatan. Alhamdulillah sekarang sedang proses (pencarian)," ujarnya saat dikonfirmasi Basra, Rabu (2/6).
Terkait kabar yang beredar bahwa Pemprov Jatim akan mencairkan intensif hanya 25 persen saja, Misutarno yang juga menjadi Ketua DPD PPNI Surabaya itu tegas menolaknya.
"Harus penuh ya (cairnya) sesuai ketentuan. Jangan diincrit-incrit (dicicil) karena nanti kan juga ada audit," tukasnya.
Ia lantas menjelaskan perawat anggota PPNI di Surabaya lebih dari 14 ribu orang, tersebar di sejumlah rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Pahlawan.
Dari jumlah itu, tidak semuanya yang masuk dalam tim nakes COVID-19, tergantung kebijakan rumah sakitnya.
Misutarno sendiri kini diperbantukan di RS Darurat Lapangan di Jalan Indrapura Surabaya.
ADVERTISEMENT