Perawat di Surabaya Serahkan Donasi untuk Rekan yang Wafat karena Corona

Konten Media Partner
30 Januari 2021 8:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD PPNI Kota Surabaya, Misutarno, S.Kep.Ns.,M.Kep., menyerahkan santunan kepada ahli waras para perawat yang gugur karena COVID-19.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD PPNI Kota Surabaya, Misutarno, S.Kep.Ns.,M.Kep., menyerahkan santunan kepada ahli waras para perawat yang gugur karena COVID-19.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota Surabaya, per tanggal 28 Januari 2021, terdapat 513 perawat terkonfirmasi positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dari data tersebut, 281 perawat menjalani rawat inap, 232 perawat menjalani isolasi mandiri, dan 17 perawat lainnya meninggal dunia akibat COVID-19.
Untuk itu, DPD PPNI Kota Surabaya baru saja memberikan santunan dan piagam penghargaan kepada enam perawat di Kota Surabaya yang meninggal dunia akibat COVID-19.
Keenam perawat tersebut adalah Alm. Mudjiono, A.Md.Kep., perawat RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Alm. Pujianto, A.Md.Kep., perawat RSAL Dr. Ramelan Surabaya, Almh. Dyah Prima Retnani, S.Kep., Ns, perawat RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya, Alm. Taseli Darmawan, perawat RSAU Soemitro Surabaya, Alm. Juwari, perawat Rumkitalmar Ewa Pangalila Surabaya, serta Alm. Moh. Endro Margono, S.Kep, perawat RS Bunda Surabaya.
“Pemberian santunan dan piagam penghargaan ini diberikan kepada perawat yang gugur, sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada perawat yang menjadi garda terdepan dalam membantu menangani pasien COVID-19," kata Ketua DPD PPNI Kota Surabaya, Misutarno, S.Kep.Ns.,M.Kep., Sabtu (30/1).
ADVERTISEMENT
Misutarno menjelaskan, jumlah perawat di Kota Surabaya yang meninggal dunia akibat COVID-19 hingga saat ini sebanyak 17 orang.
Dimana 11 Perawat yang meninggal dunia sebelumnya sudah diberikan santunan dan piagam penghargaan kepada masing-masing keluarga maupun ahli waris.
Masing-masing perawat yang meninggal dunia akibat COVID-19 ini mendapatkan santunan berupa uang tunai sebesar Rp 7,5 juta.
"Rinciannya, santunan dari DPP PPNI Pusat sebesar Rp 5 juta, dari DPW PPNI Jawa Timur sebesar Rp1,5 juta, dan dari DPD PPNI Kota Surabaya sebesar Rp 1 juta," jelasnya.
Sementara itu, Kamila Wahyulita Hardina, putri dari almarhumah Dyah Prima Retnani, mengaku terharu dan mengapresiasi santunan serta piagam penghargaan yang diberikan oleh PPNI, sebagai organisasi profesi keperawatan yang menaungi Ibunya dalam bertugas.
ADVERTISEMENT
“Saya pribadi sangat senang dengan pemberian santunan kepada Ibu saya ini. Terima kasih kepada PPNI dan teman-teman Ibu saya sesama perawat, yang saat ini juga masih berjuang membantu menyembuhkan para pasien COVID-19 yang masih dirawat di rumah sakit. Semoga pandemi ini segera berlalu," pungkasnya.