Pertama di Indonesia, Surabaya Punya Ambulans Darurat untuk Bayi

Konten Media Partner
13 Mei 2019 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di dalam Ambulans NETSS. Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di dalam Ambulans NETSS. Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Ada sekitar 200 bayi meninggal dunia di Surabaya pada 2017. Penyebabnya, bayi-bayi tersebut memiliki riwayat lahir dengan berat badan rendah. Mencegah kejadian semacam itu terulang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, menyediakan kendaraan Ambulance Neonatal Emergency Transport System Surabaya (NETSS) atau Ambulans Darurat untuk Bayi.
ADVERTISEMENT
"Ambulans NETSS ini dipersiapkan untuk menjemput dan memberikan pertolongan pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah atau bayi yang mengalami gangguan pernapasan," kata Rinche Pangalila, Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Dinkes Surabaya, Senin (13/5).
Ambulans ini merupakan satu-satunya kendaraan layanan kesehatan yang ada di Indonesia. Bahkan fasilitas yang ada di ambulans ini pun terbilang cukup lengkap. Mulai dari alat bantu napas, patient monitor, inkubator yang bisa mempertahankan suhu bayi, alat pacu jantung, ventilator, hingga peralatan, dan obat untuk resusitasi bayi baru lahir termasuk jackson rees dan T piece resusiator.
Selain fasilitas yang lengkap, Dinkes juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Soewandi untuk menyiapkan tenaga medis yang handal guna menangani pasien saat dalam perjalanan menuju rumah sakit tujuan.
ADVERTISEMENT
“Salah satu pelatihannya adalah menstabilkan suhu dan tingkat kelembapan inkubator sesuai kondisi bayi yang baru lahir,” ujar Radix Hardiyanto, Kepala SMF Anak Rumah Sakit Soewandi.
Tenaga medis ahli tersebut diharapkan dapat membantu menangani pasien darurat ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit. "Karena selain fasilitas, sumber daya manusia (SDM) juga dibutuhkan dalam hal ini," tuturnya.
Ke depannya, Radix berharap agar Pemkot Surabaya bisa menambah empat ambulans lagi, agar di masing-masing wilayah di Surabaya memiliki ambulans. Sehingga kata Radix tidak terlalu jauh saat harus memanggil ambulance NETSS yang ada di RS Soewandi di Surabaya Utara.
"Mestinya ada lima, di Barat, Timur, Selatan, Utama sama Pusat. Karena kasian, misal ada pasien dari Benowo manggil ambulans-nya di RS Soewandi kan ya jauh," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, dalam sekali berangkat terdapat tiga petugas medis di dalam ambulans. Di antaranya sopir, dokter, perawat atau bidan yang sudah dilatih. (Reporter : Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)