Pertama di Surabaya, Bayi Lahir dari Embrio yang Disimpan Sejak 2015

Konten Media Partner
24 November 2021 11:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter spesialis obgyn Morula IVF Surabaya dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS, saat menggendong bayi Khadijah Adzkiya. Bayi Khadijah terlahir dari embrio yang disimpan sejak 6 tahun lalu. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dokter spesialis obgyn Morula IVF Surabaya dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS, saat menggendong bayi Khadijah Adzkiya. Bayi Khadijah terlahir dari embrio yang disimpan sejak 6 tahun lalu. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pasangan suami istri asal Sumenep, Madura, Aisyah Fiyanti dan Rifki, kini tengah berbahagia. Pasalnya pasutri tersebut telah dikaruniai anak kedua melalui cara yang tak biasa. Kelahiran anak kedua dari pasutri tersebut pada 11 November 2021 itu melalui embrio keduanya yang telah disimpan sejak 6 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis obgyn Morula IVF Surabaya dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS, mengungkapkan jika pasutri tersebut merupakan pasien di Morula IVF Surabaya yang mengikuti program bayi tabung pada 2015.
"Mereka pasien saya di Morula IVF Surabaya yang memulai progam bayi tabung pada tahun 2015 dan menyimpan embrio mereka di Morula IVF Surabaya," kata Benediktus kepada Basra, Rabu (24/11).
Anak pertama mereka, lanjut Benediktus, lahir pada 2016 dan anak kedua lahir pada 11 November 2021. Anak kedua lahir dari proses pertemuan sel telur dan sel sperma sehingga menjadi embrio di hari yang sama di 2015.
"Jadi kembar dalam arti berasal dari embrio-embrio yang dihasilkan dari sel telur dan sel sperma suami istri yang dipertemukan pada hari yang sama," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pasutri tersebut mengawali proses bayi tabung pada 2015 lalu. Keduanya berhasil memiliki anak pertama yang berjenis kelamin laki-laki. Kelahiran anak pertama yang diberi nama Achmad Rifansyah melalui proses bayi tabung itu berlangsung pada 2016.
Dari proses bayi tabung itu, pasangan tersebut melakukan Frozen Embryo Transfer (FET) kembali pada 2021 dari embrio yang telah disimpan selama enam tahun lalu sejak 2015. Sang ibu berhasil hamil dengan sehat hingga lahir anak kedua yang diberi nama Khadijah Adzkiya.
Frozen Embryo Transfer (FET) atau transfer embrio beku merupakan proses membekukan embrio dan mencairkan kembali saat akan ditanamkan ke dalam rahim.
Menurut Benediktus, tak ada batas waktu penyimpanan embrio. Semakin baik kualitas embrio dan kualias teknologi yang digunakan maka bisa semakin lama waktu penyimpanannya.
ADVERTISEMENT
Kelahiran bayi Khadijah ini sendiri menjadi kasus pertama dan terlama dari embrio yang disimpan di Surabaya.
"Mungkin bukan kasus pertama di Indonesia, tapi merupakan kasus pertama dan terlama di Morula IVF Surabaya.
Kondisi bayi saat ini baik dan sehat," tukas Benediktus.
Diungkapkan Benediktus jika saat ini penyimpanan embrio yang terlama di dunia adalah kelahiran bayi Molly di Amerika. Embrio bayi Molly disimpan selama 28 tahun.
"Namun itu (bayi Molly) lahir melalui donor embrio, bukan berasal dari embrio suami istri. Di Indonesia donor embrio belum atau bahkan tidak diperbolehkan," pungkasnya.