Pesan Gubernur Khofifah untuk Generasi Alfa 

Gubernur Khofifah mengingatkan generasi Alfa untuk nantinya tak melupakan kearifan lokal. Foto: Masruroh/Basra

Saat ini dunia pendidikan Tanah Air dihadapkan pada generasi Alfa. Menurut teori generasi, kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, generasi Alfa merupakan generasi yang terlahir di tahun 2010 ke atas dan cenderung memiliki rasa solidaritas yang jauh lebih kecil dibanding generasi Z. Dan generasi ini tergolong tak mau mendengarkan nasehat orang lain.

Sehingga nantinya, lanjut Khofifah, orang tua ataupun guru akan sering ngelus dodo (nelangsa) karena kata-katanya yang tidak diindahkan. Mereka lebih senang berkutat dengan gawai. Maka dari itu sedari kecil harus ditanamkan nilai kearifan lokal.

"Dari tahun 2010 pula saya sering mensosialisasikan tentang teori generasi Alfa ini terutama di lembaga-lembaga pendidikan PAUD, untuk terus menumbuhkan nilai kearifan lokal pada anak sejak dini karena sejatinya kearifan lokal itu sudah ada dalam setiap diri manusia. Jadi jangan sampai nilai-nilai itu hilang seiring dengan pertumbuhan anak," jelas Khofifah, disela rebranding SMA Trimurti Surabaya, Kamis (26/11).

Dikatakan Khofifah, saat ini Pemprov Jatim dengan melibatkan banyak pakar tengah berupaya membangun format perspektif masa depan generasi Alfa dengan kearifan lokal.

"Kecintaan generasi ini terhadap dunia digital harus diimbangi dengan nilai human nya," imbuhnya.

Khofifah lantas menegaskan, bagi pelajar yang saat ini berpikiran untuk melanjutkan studi di luar negeri agar tak melupakan Tanah Air karena disinilah nilai-nilai kearifan lokal itu tumbuh.

"Bagi mereka yang saat ini sedang berancang-ancang study ke Amerika atau negara lainnya, ingatlah hati harus NKRI," tukasnya.

Khofifah mengingatkan, meski tengah menuntut ilmu di luar negeri namun tetap tak melupakan Tanah Air.

"Tetap NKRI harga mati. Dimana pun kita berdiri, kibarkan Sang Merah Putih. Jangan melupakan kearifan lokal," tegasnya.