news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Porsi Makanan Santan yang Aman untuk Pasien Jantung Koroner

Konten Media Partner
13 Mei 2021 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi opor ayam. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi opor ayam. Pixabay
ADVERTISEMENT
Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, maka tibalah saatnya untuk menyambut hari kemenangan. Selain identik dengan saling memaafkan, momen lebaran juga identik dengan beragam makanan khasnya seperti kue kering atau makanan berat lainnya.
ADVERTISEMENT
Opor ayam menjadi salah satu hidangan khas ala lebaran yang selalu dinanti dan sering dipasangkan dengan ketupat atau lontong.
Lembutnya daging ayam, dan gurihnya kuah yang bercampur dengan santan, serta taburan bawang goreng turut menggugah selera saat kita menyantapnya.
Begitu pula dengan rendang daging sapi, daging yang empuk dipadu dengan bumbu khas menjadi pesona tersendiri yang sayang untuk tidak dicicipi.
Sayangnya, beberapa penderita jantung koroner pasti menganggap santan merupakan salah satu hal yang menyeramkan.
Untuk itu, Stefania Widya Setyaningtyas, S.Gz, MPH membagikan tips bagi penderita penyakit jantung koroner agar tetap bisa mengkonsumsi opor ayam atau rendang saat lebaran meski mengandung santan tapi dengan memperhatikan jumlahnya.
“Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak dipanaskan berulang sebenarnya tidak masalah karena penderita penyakit jantung koroner sekalipun tetap membutuhkan lemak,” ujar Dosen Departemen Gizi dari FKM Unair ini, Kamis (13/5).
Ilustrasi rendang. Pixabay
Menurutnya, santan yang mengandung lemak jenuh maka jumlah konsumsinya sebaiknya tidak lebih dari 10 persen dari total kebutuhan lemak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemanasan berulang yang dilakukan pada makanan bersantan akan menyebabkan kandungan lemak jenuh dalam santan semakin meningkat.
“Hal ini terjadi akibat rusaknya struktur kimia lemak pada santan sehingga sebaiknya hindari konsumsi makanan bersantan yang dipanaskan berulang,” jelasnya.
Stefania menuturkan, bahwa santan bisa diganti dengan produk lain seperti susu segar, susu skim, susu kedelai, atau susu almond. Selain itu, penderita jantung koroner juga harus menerapkan pola makan seimbang.
“Imbangi dengan sayur dan buah yang tinggi kandungan serat dan larut dalam air sehingga dapat mengikat dan memperlambat penyerapan lemak dan kolesterol. Hal ini membantu mengontrol kadar lemak dalam darah,” tuturnya.
Beberapa contoh buah dan sayur yang tinggi serat serta larut dalam air adalah apel, pear, wortel, stroberi, jambu, brokoli, dan lobak turnip. Stefania juga merekomendasikan untuk membuat ketupat dengan campuran oatmeal.
ADVERTISEMENT
“Bisa juga mengkreasikan seperti lontong atau ketupat dengan menambahkan oatmeal sehingga jumlah serat larut dalam makanan akan meningkat,” tutupnya.