Rahma Terjerat 7 Pinjol karena Suami PHK dan Tilap Uang Perusahaan untuk Bayar

Konten Media Partner
25 Oktober 2021 16:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pinjaman online. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pinjaman online. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Belum lama ini Polda Jatim melakukan penggerebekan terhadap kantor pinjaman online (pinjol) ilegal di Surabaya. Pihak kepolisian kini memang gencar melakukan penggerebekan terhadap kantor pinjol ilegal yang dianggap meresahkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam setiap melakukan penagihan, pinjol-pinjol ilegal ini kerap melakukan teror terhadap nasabahnya. Ini pula yang pernah dirasakan Rahmawati (39). Perempuan yang menetap di kawasan Surabaya Timur ini pernah terjerat hutang terhadap 7 pinjol sekaligus.
"Jadi di 2019 saya mulai pinjam uang lewat pinjol itu untuk menutup tagihan kartu kredit dan hutang lainnya karena suami kena PHK. Jadilah saya nekat pinjam uang ke pinjol," tuturnya kepada Basra, Senin (25/10).
Rahma mengakui mengetahui adanya pinjol melalui media sosial. Iklan pinjol yang berseliweran di medsos menarik perhatian ibu tiga anak ini. Iming-iming proses pinjaman yang cepat cair hingga tanpa adanya jaminan, kian mendorong Rahma mengajukan pinjaman uang ke pinjol. Dari ketujuh pinjol tersebut di antaranya Tunaiku, CashMe, Kredit Pintar, dan Rupiah Cepat.
ADVERTISEMENT
"Ada 7 pinjol, besaran pinjaman uangnya setiap pinjol itu bervariasi mulai Rp 3 juta sampai 5 jutaan," imbuhnya.
Dari pinjaman yang awalnya hanya Rp 3 juta hingga Rp 5 juta itu membengkak. Rahma harus mengembalikannya senilai Rp 7 juta hingga 10 jutaan dalam kurun waktu tiga bulan usai pinjaman uang diterima Rahma.
Namun belum jatuh tempo pembayaran, Rahma sudah mulai ditagih untuk pelunasannya. Karena masih belum jatuh tempo, Rahma sempat mengabaikan tagihan yang masuk via aplikasi WhatsApp nya.
"Jatuh temponya kan 3 bulan, tapi belum tiga bulan saya sudah ditagih-tagih. Pertamanya via WA terus telepon dan lewat SMS. Itu hampir setiap hari," keluhnya.
Parahnya, tagihan tak hanya masuk lewat nomor pribadi Rahma tapi juga seluruh kontak dalam telepon Rahma tak luput dari tagihan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi orang-orang yang ada dalam kontak telepon saya itu juga dapat pesan (SMS) agar saya segera melunasi hutang. Kalau SMS nggak direspon, mereka (pinjol) pasti telepon. Kaget dan malu pastinya, kan awalnya tidak ada yang tau kalau saya pinjam uang ke pinjol, tapi akhirnya tau semua," kenang Rahma.
Pinjol-pinjol tersebut, kata Rahma, juga mengirim dept collector ke rumahnya untuk menagih pembayaran. Terus menerus mendapat teror dari pinjol, membuat Rahma gelap mata hingga nekat memakai uang kantornya sebesar Rp 26 juta untuk menutup hutangnya.
"Tapi tetap nggak bisa tertutup karena kan terus membengkak. Kantor akhirnya juga tau saya pakai uang kantor diam-diam, tapi Alhamdulillah banget bos saya tidak memperkarakannya ke meja hijau dengan syarat saya sanggup mengganti uang yang sudah saya pakai," paparnya.
ADVERTISEMENT
Beban Rahma pun bertambah, selain harus menghadapi teror dari pinjol, Rahma juga harus mengganti uang kantor yang telah dipakainya.
"Akhirnya saya nyari-nyari pinjaman ke saudara untuk mengganti uang kantor. Alhamdulillah dapat dan bisa saya bayarkan ke kantor. Sampai sekarang saya masih nyicil ke saudara untuk pelunasan uang yang saya pinjam," tuturnya.
Terkait teror yang diterima Rahma dari pinjol, dia sempat berkonsultasi dengan LBH Surabaya. Oleh LBH Surabaya, Rahma diminta untuk membuat surat pengaduan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Saya diminta bikin surat pengaduan ke OJK dan sudah dapat balasan dari OJK. Saya juga dikasih daftar pinjol yang legal dari OJK. Kalau yang saya pinjami itu ilegal, saya diminta untuk tidak usah menanggapi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan surat keterangan yang diperoleh Rahma dari OJK terungkap jika pinjol tempatnya meminjam ternyata ilegal.
Rahma pun memutuskan untuk mengganti nomor telepon dan 'mengasingkan' diri.
"Itu masa-masa yang paling berat dalam hidup saya. Saya kapok berurusan sama pinjol, dan semoga Allah menjauhkan saya dan keluarga dari pinjol-pinjol itu. Terus terang saya senang banget pas tau ada penggerebekan pinjol. Semoga mereka bisa dibabat habis," pungkasnya.