Robot Mahasiswa Untag Surabaya Perebutkan 'Tiket' Berlaga di Mongolia

Konten Media Partner
23 Mei 2019 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Tak disangka, tim robotik dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, berhasil meraih juara pertama Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI) di ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019. Dengan kemenangan ini tim Robotik Untag berhak mewakili Regional 4 (meliputi Jawa timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) di jenjang nasional pada Juni mendatang.
ADVERTISEMENT
Robot Politag Pro karya tim robotik Untag Surabaya akan berkompetisi dengan tim dari Regional 1 (area Sumatera); Regional 2 (area Jawa barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi); serta Regional 3 (area Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan); untuk memperebutkan kesempatan berlaga di ABU Robocon 2019 di Mongolia.
Astra Nico Prasetyo, Ketua Tim Robot Politag Pro, masih tak percaya kalau robot ciptaan timnya berhasil menyingkirkan tim begawan robot dari ITS maupun PENS Surabaya.
''Saya dan tim sangat bangga atas pencapaian yang kami raih. Apalagi saingan cukup berat,'' ungkap mahasiswa yang akrab disapa Astra ini, Rabu (22/5).
Tema untuk Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2019 adalah ''Sang URTUU Agung Menyebarkan Pengetahuan''. Tema ini selaras dengan tema yang telah ditentukan oleh ABU Robocon 2019 yaitu ''GREAT URTUU: Sharing the knowledge''.
ADVERTISEMENT
Setiap tim diminta untuk membuat sebuah robot manual yang dinamakan Messenger Robot 1 (MR1) dan sebuah robot otomatis yang dinamakan Messenger Robot 2 (MR2). MR2 memiliki empat kaki seperti kuda dan tidak boleh menggunakan roda. Robot MR1 juga boleh semi-otomatis maupun full otomatis.
Dok. Tim Robotik Untag Surabaya
Dalam proses pembuatannya, Astra menjelaskan jika desain robot Politag Pro sempat mengalami tiga kali perubahan dari sisi keseimbangan dan kecepatan. Perubahan ini dilakukan agar saat robot melewati zona-zona menanjak, zig-zag, jalan berundak, dan saat menyeberang jembatan robot bisa tetap seimbang dan mencapai target waktu terbaik.
Astra mengungkapkan, robot Politag Pro ketika di atas gunung mampung mengangkat gerege dengan waktu maksimal 20 detik. ''Tim lain ada yang di atas 25 detik ada yang 17 detik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meski Politag Pro bukan yang tercepat, tapi Astra cukup senang karena robotnya hampir tak mengalami error maupun macet ketika kompetisi berlangsung. Selain itu, keseimbangannya pun sesuai dengan rules yang telah ditetapkan panitia.
Kini Astra dan timnya akan mengevaluasi dan memperbaiki performa Politag Pro agar siap di kompetisi nasional bulan depan. (Reporter : Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)