news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

RS Lapangan Indrapura Terima Bantuan i-Nose C-19 untuk Deteksi COVID-19

Konten Media Partner
26 Februari 2021 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses uji coba i-Nose C-19 di RS Lapangan Indrapura Surabaya.
zoom-in-whitePerbesar
Proses uji coba i-Nose C-19 di RS Lapangan Indrapura Surabaya.
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya baru saja menerima bantuan berupa alat pendeteksi COVID-19 bernama i-Nose C-19.
ADVERTISEMENT
Alat pendeteksi dengan menggunakan bau keringat ketiak (axillary sweat odor) tersebut merupakan karya guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD.
Prof. Ryan menjelaskan bahwa i-Nose C-19 bekerja dengan cara mengambil sampel dari bau keringat ketiak seseorang dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
“Keringat ketiak adalah non-infectious, yang berarti limbah maupun udara buangan i-Nose C-19 tidak mengandung virus COVID-19,” ungkapnya, Jumat (26/2).
Selain itu, alat ini juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi screening COVID-19 lainnya. Dimana sampling dan prosesnya berada dalam satu alat, sehingga seseorang dapat langsung melihat hasil screening pada i-Nose C-19.
"i-Nose C-19 juga dilengkapi fitur near-field communication (NFC), sehingga pengisian data cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat COVID-19 ini. Untuk hasilnga keluar dalam waktu kurang lebih 3,5 menit,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Prof. Ryan menuturkan bahwa data dalam i-Nose C-19 terjamin handal karena penyimpanannya pada alat maupun cloud. Penggunaan cloud computing mendukung i-Nose C-19 dapat terintegrasi dengan publik, pasien, dokter, rumah sakit maupun laboratorium.
Scanner ini dapat dilakukan oleh semua orang dengan perangkat pengaman yang lebih sederhana yakni hanya sarung tangan dan masker sebagai perlindungan dasar,” tuturnya.
Ke depan, pihaknya akan terus meningkatkan data sampling untuk izin edar dan dapat disebarluaskan ke seluruh faskes yang ada di tanah air, serta dapat dikomersialkan ke masyarakat.
Sementara itu, Penanggung jawab RSLI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara memberikan apresiasinya atas inovasi baru yang ditemukan.
Menurutnya, penemuan alat deteksi COVID-19 sangat membantu khususnya bagi rumah sakit yang menangani COVID19 dari sisi medis. Bahkan pihaknya juga melakukan uji coba alat tersebut kepada para dokter dan relawan yang menangani COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Silahkan terus dikembangkan dan disempurnakan, semoga alat tersebut segera mendapatkan ijin dan legalisasi dari pihak terkait. Kami siap membantu untuk proses tersebut. Untuk pengoperasian di RSLI silahkan berkoordinasi dengan relawan pendamping pada Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 RSLI, yang kebetulan juga personilnya banyak berasal dari ITS," pungkasnya.