Sekolah di Surabaya Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka

Konten Media Partner
3 Agustus 2020 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 15 Surabaya. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Sebanyak 21 SMP di Surabaya digadang-gadang akan siap kembali menggelar pembelajaran tatap muka setelah lima bulan lamanya menerapkan pembelajaran secara daring akibat adanya pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Salah satunya yakni SMPN 15 Surabaya yang sudah mempersipakan protokol kesehatan mulai dari memasuki gerbang sekolah, kelas, bahkan hingga saat siswa pulang.
Kepala SMPN 15 Surabaya, Shahibur Rachman menjelaskan sebelum memasuki gerbang sekolah para siswa akan dilakukan cek suhu tubuh oleh petugas dengan menggunakan thermo gun. Selanjutnya, para siswa diarahkan untuk melakukan cuci tangan di tempat yang telah disediakan.
Setelah melakukan cuci tangan, siswa akan disambut para guru yang telah berbaris di halaman dan memberikan salam jarak jauh. "Selanjutnya, siswa diarahkan memasuki bilik seterilisasi sebelum masuk ke dalam kelas," jelas Rachman pada Basra, Senin (3/8).
Bahkan sebelum memasuki ruang kelas, siswa dibariskan dengan tetap menerapkan physical distancing dan wajib menggunakan hand sanitizer yang telah disiapkan di depan ruang kelas.
ADVERTISEMENT
"Ketika di dalam kelas, tempat duduk juga kami beri jarak. Siswa kami wajibkan untuk membawa bekal pribadi. Bahkan sebelum pelajaran dimulai, guru piket akan mengingatkan kembali terkait protokol kesehatan yang harus ditaati siswa," ungkapnya.
Rachman mengatakan, jika dalam satu kelas pihaknya hanya akan memasukan 25 persen siswa saja. Sisanya, para siswa akan melakukan belajar daring.
"Kurikulum sudah kami sesuaikan dengan kondisi. Kami juga sudah membentuk Tim Satgas COVID-19. Nanti ketika ada siswa yang menunjukkan gejala atau merasa tidak enak badan di tengah jam pelajaran, kita akan hubungi puskesmas terdekat nanti mereka (puskesmas) yang akan menindaklanjuti," ucapnya.
Selain SMPN 15 Surabaya, SMPN 3 Surabaya juga telah menyiapkan protokol kesehatan ketat guna menyambut kembali para siswa.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Sekolah SMPN 3 Surabaya, Ahmad Syaroni mengatakan, sebelum memasuki pintu gerbang akan dilakukan pengecekan suhu tubuh melalui tangan oleh petugas kepada siswa. Selanjutnya, dilakukan penyemprotan disinfektan.
Sebelum masuk kelas, siswa diwajibkan cuci tangan dan melepas sepatu. Selanjutnya, siswa duduk dibangku masing-masinh sesuai dengan nomor absensi
"Ketika masuk kelas, guru menyiapkan siswa dan menjelaskan terkait protokol kesahatan yang ditetapkan. Masing-masing kelas ada 20 siswa," kata Syaroni.
Simulasi di SMPN 3 Surabaya. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Ia juga menuturkan, jika selama satu hari terdapat empat mata pelajaran. Dimana masing-masing satu mata pelajaran diberikan waktu 30 menit.
"Masuknya masing-masing kelas kita beri selisih waktu 30 menit. Misalnya kelas 9 masuk jam 07:00 WIB, kelas 8 masuk jam 07:30 WIB, dan kelas 7 jam 08:00 WIB. Selisih waktu ini kami berikan biar nggak ada penumpukan anak. Kami juga minta siswa untuk bawa bekal," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan ketika siswa akan ke toilet, pihaknya juga tidak memperkenankan siswa memegang ganggang pintu. "Nanti akan ada petugas yamg mengarahkan dan membantu siswa. Bahkan sebelum siswa keluar kamar mandi, mereka akan disemprot disinfektan dulu," ucapnya.
Syaroni mengatakan, selama pembelajaran tatap muka pihaknya juga meniadakan istirahat. "Siswa boleh makan (snack/roti) sambil mengerjakan tugas. Tapi kalau mereka ingin makan nasi, mereka bisa ijin dan akan kami sediakan tempat," kata Syaroni.
Dengan adanya protokol kesehatan ketat tersebut, pihaknya berharap tidak akan timbul klaster baru di lingkungan sekolah dan siswa dapat belajar dengan nyaman.