Selain Pasang CCTV, Poltekpel Surabaya Juga Lakukan Ini pada Mahasiswanya

Kasus kekerasan yang dilakukan oleh senior kepada juniornya kembali terjadi di lingkungan pendidikan.

Kali ini, dugaan kasus perundungan disertai kekerasan terjadi di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya. Mirisnya, dalam kasus tersebut, seorang taruna muda atau siswa berinisial MR meninggal dunia.

Menanggapi hal ini, Direktur Poltekpel Surabaya Heru Widada mengatakan, pihaknya telah menyerahkan seluruh proses penyidikan dan penyelidikan dugaan kasus kekerasan tersebut kepada pihak berwajib.

"Saat ini masih dalam tahap pendalaman oleh pihak Polrestabes. Sehingga biarlah nanti dari pihak Polrestabes yang menyampaikan kejadiannya ini, di mana dan seperti apa," kata Heru, Selasa (7/2).

Ke depan, Heru menjamin kejadian serupa tidak akan terulang kembali. Bahkan pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dari segi sarana dan prasarana, termasuk sistem pendidikan dan pengajaran di dalam kelembagaan.

"Karena kembali lagi ini dari hati, kami sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk pengawasan, mulai dari SDM hingga memasang CCTV, tapi kalau hatinya ini tidak, akan ada muncul lagi," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan pembekalan-pembekalan agama kepada seluruh siswa. Baik yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha.

"Kami punya pendampingan untuk memberikan pembekalan agar hatinya ini tersentuh," tambahnya.

Tak lupa, Heru mewakili seluruh jajaran civitas akademika Poltekpel Surabaya, dan Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kemenhub RI, menyampaikan bela sungkawa atas kasus yang sedang terjadi.

"Saya bersama dengan teman-teman juga menghadiri pemakamannya, bertemu dengan orang tuanya, neneknya. Karena Rio ini, merupakan cucu yang sangat disayang oleh neneknya, dan dia taat beribadah," tukasnya.