Siswa Sekarang Butuh Sekolah 'Out of The Box'

Konten Media Partner
4 Mei 2019 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa Sekarang Butuh Sekolah 'Out of The Box'
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Harus diakui baru sedikit sekolah yang berani melakukan improvisasi dalam hal mendidik siswa. Menurut Kepala Balitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno, saat ini banyak guru yang lebih banyak menunggu pedoman dalam mengajar dibanding berinisiatif mengeluarkan ide-ide kreatif untuk membuat siswa nyaman belajar di kelas.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini yang banyak kita jumpai adalah guru lebih banyak menunggu pedoman dalam mengajar. Guru agak takut untuk mengeluarkan ide, bagaimana membuat kelas lebih kreatif bagi siswa," ujarnya saat meresmikan kerjasama program Inovasi dan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dasar, Jumat (3/5).
Konstruksi bangunan sekolah dan fasilitas, lanjutnya, saat ini lebih banyak mendapat perhatian dibanding mindset untuk kreatif.
Menurutnya, sekolah yang ingin berkembang tidak perlu lagi terjebak dalam standar-standar mutu yang telah ditetapkan.
“Sekolah dan guru yang mau maju, kuncinya harus berani berinovasi dan learning outcome yang bagus, berani out of the box dan berani berubah. Abaikan dulu fasilitas yang kurang memadai. Yang penting punya motivasi untuk lebih baik,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu terkait kerjasama program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) dan Muhammadiyah dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar terutama dalam bidang literasi.
"Membentuk sekolah unggul menjadi ranah perhatian Muhammadiyah yang mengorientasikan 100 persen sekolah-sekolah Muhammadiyah haruslah unggul. Salah satu caranya adalah bekerjasama dengan Inovasi," jelas Arbaiyah Yusuf, Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
Sejak September 2018 hingga Maret 2019 Muhammadiyah dalam kemitraannya dengan Inovasi telah melaksanakan program rintisan peningkatan kemampuan literasi kelas awal di 14 sekolah di Jawa Timur – tepatnya di kabupaten Sidoarjo, Ngawi, Trenggalek dan Jember.
Dalam program tersebut Muhammadiyah berkolaborasi langsung dengan guru, siswa, kepala sekolah dan komite sekolah. Program rintisan ini berupaya untuk mengatasi tantangan pembelajaran termasuk tentang pemahaman guru terkait literasi dan pembelajaran kelas awal; keterampilan guru mengelola kelas; variasi penggunaan media; serta terkait peningkatan hasil belajar literasi siswa.
ADVERTISEMENT
Kata Direktur Program Inovasi Mark Heyward, Inovasi bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa Indonesia. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)